muhamadmuiz.wordpress.com
Tiga Catatan TentangMU (Belajar) | IDENTITAS
https://muhamadmuiz.wordpress.com/2010/12/12/tiga-catatan-tentangmu-belajar
Lebih Dari Sebuah Kebutuhan Dasar. Sejarah Manusia Bernama Muiz. Tiga Catatan TentangMU (Belajar). Bibirmu adalah keranjang yang mengemban. Merias baju yang kubawa dari seberang. Permukaan tempat mengendapkan erangan dan. Seperti rangkaian Melati di ranjang pengantin dan. Di dasar hatiku masih terlihat cakarmu. Membekaskan koreng dan nanah. Waskita yang dikabarkan ribuan gagak. Melayang dan menyanyikan nada duka. Goresan yang tak ammpu dihapus. Bibirmu yang menyimpan lereng dan tebing. Hanya kubutuhkan u...
muhamadmuiz.wordpress.com
Flamboyan (Belajar) | IDENTITAS
https://muhamadmuiz.wordpress.com/2010/12/12/flamboyan-belajar
Lebih Dari Sebuah Kebutuhan Dasar. Sejarah Manusia Bernama Muiz. Asrama-asrama yang berderet padat. Ke persimpangan. Aku seperti tak pernah sampai. Yang dipusari benang-benang angin. Di depan Zicozes itu. Pada serat-serat daun Mangga. Yang hijau namun telah matang. Lalu kucatat sebuah nama. Yang tak sempat kuperankan. Angin menderik dan kodok-kodok. Tanpa pertichor. Ujung jalan melengang. Dan udara yang kering. Seperti ada yang terselimuti. Di balik jilbab putihmu. Yang lebar. Angin berpijar. Cita-Cita S...
muhamadmuiz.wordpress.com
Kepakkan Elang (potongan dari kisah yang jauh lebih panjang) | IDENTITAS
https://muhamadmuiz.wordpress.com/2011/01/26/kepakkan-elang-potongan-dari-kisah-yang-jauh-lebih-panjang
Lebih Dari Sebuah Kebutuhan Dasar. Sejarah Manusia Bernama Muiz. Kepakkan Elang (potongan dari kisah yang jauh lebih panjang). 8220;Dalam beberapa hal, kejujuran selalu lebih menyakitkan dibandingkan dengan kebohongan. Bahkan jika itu adalah kebohongan terbesar dalam sejarah umat manusia sekalipun”. Setidaknya kuanggap kalimat itu sebagai penghibur diri setiap kali aku sengaja berbohong. Selalu saja tidak selaras dengan apa yang kupikirkan. Hal itu kuanggap semacam sikap kukuh dalam hidup. Belum ada satu...
muhamadmuiz.wordpress.com
Perpustakaan | IDENTITAS
https://muhamadmuiz.wordpress.com/daftar-buku-sing-pernah-tak-baca
Lebih Dari Sebuah Kebutuhan Dasar. Sejarah Manusia Bernama Muiz. 8211; Gus Ballon, Elang Retak; Sebuah Novel , cet. 1 Bandung: Q-Press, 1 Juli 2005. 8211; Pheni Chalid, Sosiologi Ekonomi , Jakarta:. Center for Sosial Economics Studies. CSES) Press, 2005. 8211; Asghar Ali Engineer, Islam dan Pembebasan , Jogjakarta: LKiS, 1987. 8211; Penyunting: Novriantoni, editor: Eko Endarmoko, Sepatah Kata Kotor; Sekularisme di Asia , Jakarta: Yayasan Kalam, Januari 2006. Penerjemah: Kamran Asad Irsyadi. 8211; Gugun E...
muhamadmuiz.wordpress.com
KABEL YANG PUTUS | IDENTITAS
https://muhamadmuiz.wordpress.com/2011/01/26/kabel-yang-putus
Lebih Dari Sebuah Kebutuhan Dasar. Sejarah Manusia Bernama Muiz. Gelap menggenangi tiap jengkal. Kabut menyeret bulan. udara. Di kamar aku memugar hati. Dan waktu. Lilin meredup. 8220;Ibu, dekap aku ke tubuhmu. Tiupi ubun-ubunku dengan doamu”. Gerimis menderas. dingin menusuk tulang. Angin mengencang, merobohkan pepohonan. Merangsek. nafasku memburu. 8220;Ibu, hatiku menggigil rindu. Lipat aku di ketiakmu”. Sepi mengedap ke dinding petang. Kabut menutupi malam. langit memucat. Di rumah orang-orang bertamu.
muhamadmuiz.wordpress.com
Menggambar (Kampanye Anti Ngganyami-ngganyamian) | IDENTITAS
https://muhamadmuiz.wordpress.com/2010/12/12/menggambar-kampanye-anti-ngganyami-ngganyamian
Lebih Dari Sebuah Kebutuhan Dasar. Sejarah Manusia Bernama Muiz. Menggambar (Kampanye Anti Ngganyami-ngganyamian). Waktu menunjukan pukul 20.00 Waktu Indonesia bagian Galau. Dari tadi baca koran bolak-nalik nggak ada yang “ngeh”. Beritanya itu-itu melulu. Bikin jenuh semua organ tubuh. Gak ada yang bisa bikin imajinasi melayang, ngeplaaaaayyyyyy…. Baringan aja di kasur sambil baca-baca sajaknya Nirwan Dewanto. Waduh bahaya. Martil di tangan anak kecil, semua tampak kaya paku. Kalau Crayon? Aku tengkurap ...
muhamadmuiz.wordpress.com
Menyembah Waktu | IDENTITAS
https://muhamadmuiz.wordpress.com/2010/09/01/menyembah-waktu
Lebih Dari Sebuah Kebutuhan Dasar. Sejarah Manusia Bernama Muiz. Di malam hening, sepertiga malam awal Ramadhan, Ia terdiam sendiri di sajadah alas Tarawihnya. Tak sepatah Dzikirpun melantun dari bibirnya. Berteriak, “Tuhan, aku lalai.”. Ia merasa terlalu menyucikan Ramadhan melebihi batas. Menyembah waktu. Asing denganNya. 8220;Ya Tuhan, aku bersaksi bahwa Kaulah Maha Suci”, suaranya lirih. Bibirnya bergetar. Lama ia tersujud. Menangis. Jam berdentang tiga kali. Feed You can leave a response. 5 Cerita U...