ibnuzakariyahasan.blogspot.com
Tumpukan Puisi: *388#
http://ibnuzakariyahasan.blogspot.com/2009/05/388.html
Salam hangat pecinta sastra. Tak terasa pena ini bagai tak henti-hentinya mengerakan tanganku tanpa jeda. Segurat puisi indahpun mengalir begitu adanya, seiring detak hatiku yang kian berkelana, ada frasa dan kata tercipta membawa cerita. ini ceritaku. karyaku yang megah. isi hatiku yang sesungguhnya. tanpa ada harapku ingin di puji. ku bagi beriak hatiku di lembar ini. Untuk malam ini kuingin ada jumlah di layar kecil itu. Agar saat ku tatap kedua kalinya ada jumlah gembirakan jiwa. SAJAK - SAJAK PILIHAN.
ibnuzakariyahasan.blogspot.com
Tumpukan Puisi: Maaf..
http://ibnuzakariyahasan.blogspot.com/2009/05/maaf.html
Salam hangat pecinta sastra. Tak terasa pena ini bagai tak henti-hentinya mengerakan tanganku tanpa jeda. Segurat puisi indahpun mengalir begitu adanya, seiring detak hatiku yang kian berkelana, ada frasa dan kata tercipta membawa cerita. ini ceritaku. karyaku yang megah. isi hatiku yang sesungguhnya. tanpa ada harapku ingin di puji. ku bagi beriak hatiku di lembar ini. Bukan aku lupakan kamu. Tuk kita habiskan dan mencipta senang. Label: Antologi Sajak Teruntuk Adenia. Antologi Sajak Teruntuk Adenia.
ibnuzakariyahasan.blogspot.com
Tumpukan Puisi: Kita terbang
http://ibnuzakariyahasan.blogspot.com/2009/05/kita-terbang.html
Salam hangat pecinta sastra. Tak terasa pena ini bagai tak henti-hentinya mengerakan tanganku tanpa jeda. Segurat puisi indahpun mengalir begitu adanya, seiring detak hatiku yang kian berkelana, ada frasa dan kata tercipta membawa cerita. ini ceritaku. karyaku yang megah. isi hatiku yang sesungguhnya. tanpa ada harapku ingin di puji. ku bagi beriak hatiku di lembar ini. Ada kamu terbang di bintang. Ulurkan temali ajak ku terbang. Merapuh pada lingkar pusara. Biar kudekap dirimu dalam-dalam.
ibnuzakariyahasan.blogspot.com
Tumpukan Puisi: Memahami diri
http://ibnuzakariyahasan.blogspot.com/2009/05/memahami-diri.html
Salam hangat pecinta sastra. Tak terasa pena ini bagai tak henti-hentinya mengerakan tanganku tanpa jeda. Segurat puisi indahpun mengalir begitu adanya, seiring detak hatiku yang kian berkelana, ada frasa dan kata tercipta membawa cerita. ini ceritaku. karyaku yang megah. isi hatiku yang sesungguhnya. tanpa ada harapku ingin di puji. ku bagi beriak hatiku di lembar ini. Memahami diri saat ini. Semangat itu hilang di suatu tempat. Dan kini kurasa malas mencarinya. Saat kurasa ini semakin pudar.
ibnuzakariyahasan.blogspot.com
Tumpukan Puisi: Mimpi
http://ibnuzakariyahasan.blogspot.com/2009/05/mimpi.html
Salam hangat pecinta sastra. Tak terasa pena ini bagai tak henti-hentinya mengerakan tanganku tanpa jeda. Segurat puisi indahpun mengalir begitu adanya, seiring detak hatiku yang kian berkelana, ada frasa dan kata tercipta membawa cerita. ini ceritaku. karyaku yang megah. isi hatiku yang sesungguhnya. tanpa ada harapku ingin di puji. ku bagi beriak hatiku di lembar ini. Dengan warna kuning menyala. Kau bawa serantang kasih sayang dan air cinta. Ku bajak sawahku dengan sungguh’. Menetes peluh di genangnya.
ibnuzakariyahasan.blogspot.com
Tumpukan Puisi: Mei 2009
http://ibnuzakariyahasan.blogspot.com/2009_05_01_archive.html
Salam hangat pecinta sastra. Tak terasa pena ini bagai tak henti-hentinya mengerakan tanganku tanpa jeda. Segurat puisi indahpun mengalir begitu adanya, seiring detak hatiku yang kian berkelana, ada frasa dan kata tercipta membawa cerita. ini ceritaku. karyaku yang megah. isi hatiku yang sesungguhnya. tanpa ada harapku ingin di puji. ku bagi beriak hatiku di lembar ini. Aku suka dia…! Terserah apa kata dunia. Aku suka dia…. Label: Antologi Sajak Teruntuk Adenia. Tanpa air, hanya bintang. Dan hijau pun ada.
ibnuzakariyahasan.blogspot.com
Tumpukan Puisi: De'
http://ibnuzakariyahasan.blogspot.com/2008/12/de.html
Salam hangat pecinta sastra. Tak terasa pena ini bagai tak henti-hentinya mengerakan tanganku tanpa jeda. Segurat puisi indahpun mengalir begitu adanya, seiring detak hatiku yang kian berkelana, ada frasa dan kata tercipta membawa cerita. ini ceritaku. karyaku yang megah. isi hatiku yang sesungguhnya. tanpa ada harapku ingin di puji. ku bagi beriak hatiku di lembar ini. Abang belum dapatkan upah . Puisi abang hanya dibayar seribu di bus kota . Gitar abang patah . Biar abang usap perut kamu .
ibnuzakariyahasan.blogspot.com
Tumpukan Puisi: Motor butut dari ummi
http://ibnuzakariyahasan.blogspot.com/2009/05/motor-butut-dari-ummi.html
Salam hangat pecinta sastra. Tak terasa pena ini bagai tak henti-hentinya mengerakan tanganku tanpa jeda. Segurat puisi indahpun mengalir begitu adanya, seiring detak hatiku yang kian berkelana, ada frasa dan kata tercipta membawa cerita. ini ceritaku. karyaku yang megah. isi hatiku yang sesungguhnya. tanpa ada harapku ingin di puji. ku bagi beriak hatiku di lembar ini. Motor butut dari ummi. Tak bisa aku untuk ceria. Disudut sepi dan duduku. Tawa manusia karna hartanya. Dengan motor butut tetap bernyanyi.
ibnuzakariyahasan.blogspot.com
Tumpukan Puisi: Maafku
http://ibnuzakariyahasan.blogspot.com/2009/05/maafku.html
Salam hangat pecinta sastra. Tak terasa pena ini bagai tak henti-hentinya mengerakan tanganku tanpa jeda. Segurat puisi indahpun mengalir begitu adanya, seiring detak hatiku yang kian berkelana, ada frasa dan kata tercipta membawa cerita. ini ceritaku. karyaku yang megah. isi hatiku yang sesungguhnya. tanpa ada harapku ingin di puji. ku bagi beriak hatiku di lembar ini. Ada yang membuatku terhiris malam ini. Aku merasa bersalah lagi. Atas nama batinku yang terdalam. Karna ku bawa kau terlalu jauh.