puisibrengsek.blogspot.com
puisi brengsek: Untuk Gerangan
http://puisibrengsek.blogspot.com/2015/07/untuk-gerangan.html
Kebrengsekannya tidak mengurangi pemaknaan. Mereka hanyalah perkebunan kata-kata, yang kadang rimbun kadang kering, tergantung musim dan kecocokan pupuk. Kamis, Juli 09, 2015. Kau yg mencerahkan pagi dan menggemberikan senja. Yang mengantar siang menjadi tawa. Kau selalu membuat sepi tak punya kawan. Yang selalu singkirkan galau ke tepi jurang. Kau bunga yang tak pernah absen dalam gembiranya petang. Dan kini selalu kutunggu di tengah lelah. Jangan lah kau hiraukan onggokan limbah tak bertuan.
puisibrengsek.blogspot.com
puisi brengsek: Agustus 2008
http://puisibrengsek.blogspot.com/2008_08_01_archive.html
Kebrengsekannya tidak mengurangi pemaknaan. Mereka hanyalah perkebunan kata-kata, yang kadang rimbun kadang kering, tergantung musim dan kecocokan pupuk. Selasa, Agustus 26, 2008. Harusnya kurentangkan setiap jengkal kerinduan ini. Kemudian kutuangkan nafasmu disana. Kan kurekatkan didinding rumah. Tuk hiasi tawa yang menyendiri. Membingkai lamunan yang tak mau pergi. Rabu, Agustus 20, 2008. Ku tunggu kau dipintu keluar toilet kantor RW. Bergegaslah Karena hari beranjak siang. Kita tuntaskan hingga renta.
puisibrengsek.blogspot.com
puisi brengsek: Oktober 2009
http://puisibrengsek.blogspot.com/2009_10_01_archive.html
Kebrengsekannya tidak mengurangi pemaknaan. Mereka hanyalah perkebunan kata-kata, yang kadang rimbun kadang kering, tergantung musim dan kecocokan pupuk. Kamis, Oktober 29, 2009. Berhubung hari ini hujan lebat,. Aku tidak mengunjungimu hingga esok. Aku takut kamu sakit, kutahu ongkos dokter mahal sekali. Berhubung hari ini hujan lebat. Rinduku mulai gusar dan gelisah. Ia bertautan satu sama lain,. Mereka tidak mengenal sakit dan sangat militan. Aku takut mereka kecewa,. Dan kini kau di pelupukku,.
puisibrengsek.blogspot.com
puisi brengsek: November 2009
http://puisibrengsek.blogspot.com/2009_11_01_archive.html
Kebrengsekannya tidak mengurangi pemaknaan. Mereka hanyalah perkebunan kata-kata, yang kadang rimbun kadang kering, tergantung musim dan kecocokan pupuk. Selasa, November 17, 2009. Habis sudah tabungan rindu ini,. Terkikis angin dengki terjerat hembusan iri yang merasuk,. Namun tetap kusisakan sedikit saja untuk bahan persediaan,. Siapa tahu bisa berbunga. Saat aku mengeraminya pelan pelan, kau selalu mudah mencurinya setiap hari. Padahal sudah ku kerangkeng dengan 3 gembok kunci baja. Terbaring di ilmu ...
puisibrengsek.blogspot.com
puisi brengsek: cafetaria
http://puisibrengsek.blogspot.com/2013/04/cafetaria.html
Kebrengsekannya tidak mengurangi pemaknaan. Mereka hanyalah perkebunan kata-kata, yang kadang rimbun kadang kering, tergantung musim dan kecocokan pupuk. Jumat, April 26, 2013. Aku terdampar di suatu negeri dongeng berjudul harapan. Sedang kau serupa jingga yang nampak di timbunan rindu. Aku terkurung dalam babak senja yang tampak murung sejak pagi. Dan kau sadarkan angan yang lama tak sadarkan diri. Lalu ku baca jalan cerita yang tak pernah kusentuh lagi. Langganan: Poskan Komentar (Atom).
puisibrengsek.blogspot.com
puisi brengsek: Juni 2008
http://puisibrengsek.blogspot.com/2008_06_01_archive.html
Kebrengsekannya tidak mengurangi pemaknaan. Mereka hanyalah perkebunan kata-kata, yang kadang rimbun kadang kering, tergantung musim dan kecocokan pupuk. Rabu, Juni 04, 2008. Kutidurkan dulu rinduku ini. Belakangan ia panas tinggi dan susah bergerak. Mungkin sedang terinfeksi atau kena obesitas. Karenanya, semangatku sering luput dari pengawasan. Mulai dari aksi mogok hingga sengaja berhalangan hadir. Nona, cepat kembali. Agar mereka tidak berselisih paham. Yang sudah - sudah. Lights Will Guide You Home .
puisibrengsek.blogspot.com
puisi brengsek: September 2010
http://puisibrengsek.blogspot.com/2010_09_01_archive.html
Kebrengsekannya tidak mengurangi pemaknaan. Mereka hanyalah perkebunan kata-kata, yang kadang rimbun kadang kering, tergantung musim dan kecocokan pupuk. Jumat, September 03, 2010. Akar gantung menatapku diwarung kopi depan kantor lurah,. Melambai bak tali pusar habis di sesar di Rumah sakit miskin. Berlaga bagai atlit di podium juara catur antar kecamatan. Aku tak heran kalau ia tak punya teman seperjuangan,. Ia lemas kesepian di antara harapan,. Sementara kau tetap saja memujanya. TIM 280810. RGI.
puisibrengsek.blogspot.com
puisi brengsek: November 2008
http://puisibrengsek.blogspot.com/2008_11_01_archive.html
Kebrengsekannya tidak mengurangi pemaknaan. Mereka hanyalah perkebunan kata-kata, yang kadang rimbun kadang kering, tergantung musim dan kecocokan pupuk. Selasa, November 11, 2008. Kucoba penuhi semua persyaratan yang bisa membuatmu tertegun,. Lalu bersedia untuk terdiam dan melamun. Tapi kau bersembunyi di balik rindu yang ku idam-idamkan,. Padahal berhari-hari rasa ini kutangguhkan,. Agar aku dapat memelukmu seolah hari esok tak ada. Senin, November 03, 2008. Kau yang dibalik pintu. Yang sudah - sudah.
puisibrengsek.blogspot.com
puisi brengsek: Desember 2009
http://puisibrengsek.blogspot.com/2009_12_01_archive.html
Kebrengsekannya tidak mengurangi pemaknaan. Mereka hanyalah perkebunan kata-kata, yang kadang rimbun kadang kering, tergantung musim dan kecocokan pupuk. Senin, Desember 21, 2009. Sepertinya hari ini aku absen. Tak ada lagi pasukan kata yang sanggup mengamankan cantik pagimu. Tunggu aku kasih,. Akan kucari segenggam bintang di penghujung hari. Biar ku gores langit dengan namamu. Mudah-mudahan paspampres tahu untuk menggantiku sejenak saja. Yang sudah - sudah. Precious world in my ordinary life.
puisibrengsek.blogspot.com
puisi brengsek: Agustus 2010
http://puisibrengsek.blogspot.com/2010_08_01_archive.html
Kebrengsekannya tidak mengurangi pemaknaan. Mereka hanyalah perkebunan kata-kata, yang kadang rimbun kadang kering, tergantung musim dan kecocokan pupuk. Selasa, Agustus 31, 2010. Lukisanku selalu macet di pulasan terahir,. Sementara waktu terus mengejarku menagih janji. Sedang pagi masih cemas menunggu tongkat estafet. Kau selalu menawarkanku penawar racun,. Agar aku tetap tetap berdiri dan kepulkan asap dan nyalakan mesin . Aku tetap ingin berlari dan melesat maju memelukmu. Jumat, Agustus 27, 2010.