cintabeasiswa.blogspot.com

blogmahasiswamandar.blogspot.com

Tetesan Hujan Dari Langit Mandar: Pagi Yang Indah

http://blogmahasiswamandar.blogspot.com/2010/05/pagi-yang-indah.html

Tetesan Hujan Dari Langit Mandar. Terus Berkarya Tanpa Peduli Orang Lain Mau Menerimah atau Tidak - Siraj Anggara. Kamis, 27 Mei 2010. Saat kuterbangun di pagi hari. Udara berhembus menawarkan kesejukan. Ku menatapi indahnya dedaunan hijau. Tetesan embun terus menitik. Pelangi membentang di udara. Mentari pun tak mau tertinggal. Cahayanya hadir, membawa kecerahan. Hingga, pagiku semakin indah terasa. Kirimkan Ini lewat Email. Langganan: Poskan Komentar (Atom). Download buku, software.

blogmahasiswamandar.blogspot.com

Tetesan Hujan Dari Langit Mandar: Meninggalkan Kepedihan

http://blogmahasiswamandar.blogspot.com/2010/05/meninggalkan-kepedihan.html

Tetesan Hujan Dari Langit Mandar. Terus Berkarya Tanpa Peduli Orang Lain Mau Menerimah atau Tidak - Siraj Anggara. Kamis, 27 Mei 2010. Saat hatimu tak lagi inginkan aku. Kau menusukkan kelam dihatiku. Melepaskan diri dalam genggamanku. Kiranya tiada arti lagi. Kau pun kini telah bahagia. Dan… biarlah sedih ini terpendam. Dalam rindu yang tak bertepi. Kirimkan Ini lewat Email. Langganan: Poskan Komentar (Atom). Download buku, software. Menikmati keindahan barane dengan melepaskan lelah.

blogmahasiswamandar.blogspot.com

Tetesan Hujan Dari Langit Mandar: Merah Putih Cinta

http://blogmahasiswamandar.blogspot.com/2010/05/merah-putih-cinta.html

Tetesan Hujan Dari Langit Mandar. Terus Berkarya Tanpa Peduli Orang Lain Mau Menerimah atau Tidak - Siraj Anggara. Kamis, 27 Mei 2010. Yang pernah mengisi hatiku. Engkau datang dengan cinta. Dan pergi meninggalkan luka. Yang kini mewarnai hatiku. Dan putih, tulus dan suci. Itulah cinta yang kau miliki. Kirimkan Ini lewat Email. Langganan: Poskan Komentar (Atom). Download buku, software. Menikmati keindahan barane dengan melepaskan lelah. Jiwaku Telah Melebur Dalam Cintamu. Tetesan Hujan Di Langit Mandar.

blogmahasiswamandar.blogspot.com

Tetesan Hujan Dari Langit Mandar: “Tentang Kesendirianku”

http://blogmahasiswamandar.blogspot.com/2014/04/tentang-kesendirianku.html

Tetesan Hujan Dari Langit Mandar. Terus Berkarya Tanpa Peduli Orang Lain Mau Menerimah atau Tidak - Siraj Anggara. Minggu, 20 April 2014. 8220;Tentang Kesendirianku”. Di lembah yang penuh dengan keresahan kulangkahkan kaki ini kedalam lumpur kesendihan dan kebahagiaan kini kembali terhijab. Ini tentang kesendiriannku…. Aku hanya mampu memandangi seberkas cahaya yang mulai meredup dan merelakan matahari yang tenggelam saat kegelapan senja menyelimuti seluruh tubuhku. Malampun kembali menyapa hatiku hi...

blogmahasiswamandar.blogspot.com

Tetesan Hujan Dari Langit Mandar: jika kita rindu

http://blogmahasiswamandar.blogspot.com/2010/06/jika-kita-rindu.html

Tetesan Hujan Dari Langit Mandar. Terus Berkarya Tanpa Peduli Orang Lain Mau Menerimah atau Tidak - Siraj Anggara. Kamis, 03 Juni 2010. Yang takkan pernah terlupakan. 8220;Pitu buttu pitu ta’ena ayu,. Sangnging anccur naola salili’u”. 8220;tujuh gunung tujuh tangkai kayu,. Semuanya hancur dilalui rinduku”. Jika, kita rindu dengan keadilan. Maka semua yang menjadi penghalang. Karna ketika kita rindu pada sesuatu. Pastinya kita akan berusaha untuk bertemu. Walaupun harta, jabatan,. Kirimkan Ini lewat Email.

blogmahasiswamandar.blogspot.com

Tetesan Hujan Dari Langit Mandar: Puisi Ibu

http://blogmahasiswamandar.blogspot.com/p/puisi-ibu.html

Tetesan Hujan Dari Langit Mandar. Terus Berkarya Tanpa Peduli Orang Lain Mau Menerimah atau Tidak - Siraj Anggara. Kirimkan Ini lewat Email. Download buku, software. Menikmati keindahan barane dengan melepaskan lelah. Mimpi itu adalah dirimu. Http:/ innah-blog.blogspot.com/. Ada kesalahan di dalam gadget ini. Template Perjalanan. Gambar template oleh micheldenijs.

blogmahasiswamandar.blogspot.com

Tetesan Hujan Dari Langit Mandar: Bernafas Tanpamu

http://blogmahasiswamandar.blogspot.com/2012/07/bernafas-tanpamu.html

Tetesan Hujan Dari Langit Mandar. Terus Berkarya Tanpa Peduli Orang Lain Mau Menerimah atau Tidak - Siraj Anggara. Senin, 09 Juli 2012. Terbetik dari kesadaranku, bahwa aku tak dapat menyangsikan rasa ini di hatiku, bila engkau berada di sana. Sejalan dengan keyakinanku yang menjelaskan akan keberadaanmu di hatiku, jika semuanya tidak terjadi dengan secara kebetulan, melainkan telah tertulis indah di dinding jiwaku sehingga aku semakin memahami sebuah keindahan abadi. Kini aku tak lagi mendapati keikhlas...

blogmahasiswamandar.blogspot.com

Tetesan Hujan Dari Langit Mandar: Palluluarean Dalam Kesakitan

http://blogmahasiswamandar.blogspot.com/2013/06/palluluarean-dalam-kesakitan.html

Tetesan Hujan Dari Langit Mandar. Terus Berkarya Tanpa Peduli Orang Lain Mau Menerimah atau Tidak - Siraj Anggara. Kamis, 13 Juni 2013. Ada yang hilang dan terabaikan. Di bumi mandarku ini. Seertinya ada sejarah yang terpotong. Ada sejarah yang terpinggirkan. Kutak lagi mendapati to sipamandar. Kutah lagi mendengar to sipamalaqbi. Kutak lagi melihat to sipeasirian. Yang terukir dalam atma leluhur. Semuanya kini saling menjatuhkan. Moral hanya menjadi seruan hampa. Yang menciptakan sejarah buram kesesatan.

blogmahasiswamandar.blogspot.com

Tetesan Hujan Dari Langit Mandar: Sebatas Harapan

http://blogmahasiswamandar.blogspot.com/2010/05/perangkap-cintamu_27.html

Tetesan Hujan Dari Langit Mandar. Terus Berkarya Tanpa Peduli Orang Lain Mau Menerimah atau Tidak - Siraj Anggara. Kamis, 27 Mei 2010. Aku tak pernah menginginkan. Air matamu jatuh karna ku. Dan bukan melemparkan sepi. Kini, biarlah rindu Yang sepi. Menebang hatiku yang perih. Tebas dalam jiwa tersiksa. Menatapmu dalam mimpi indahku. Kirimkan Ini lewat Email. Langganan: Poskan Komentar (Atom). Download buku, software. Menikmati keindahan barane dengan melepaskan lelah. Jiwaku Telah Melebur Dalam Cintamu.

blogmahasiswamandar.blogspot.com

Tetesan Hujan Dari Langit Mandar: Aku Merelakan

http://blogmahasiswamandar.blogspot.com/2011/01/aku-merelakan.html

Tetesan Hujan Dari Langit Mandar. Terus Berkarya Tanpa Peduli Orang Lain Mau Menerimah atau Tidak - Siraj Anggara. Sabtu, 15 Januari 2011. Bagaimana mungkin aku mengucapkan. Sementara dirimu masih ada di hatiku. Ragamu mungkin biasa jauh dariku. Tapi cinta ini takkan pernah pergi. Dan murka datang mencaci. Dan meminta air mataku. Aku merelakan meski karma menyiksaku. Dalam beribu luka mendera dihatiku. Namun takkan mampu mengisurmu dihatiku. Kini aku hanya mampu menuliskan kemalanganku.