religiusitas.wordpress.com
Untukmu Api Kehidupanku: Kurindu Pancar Pijarmu | Antara Aku dan Tuhan
https://religiusitas.wordpress.com/2010/03/08/untukmu-api-kehidupanku-kurindu-pancar-pijarmu
Antara Aku dan Tuhan. Untukmu Api Kehidupanku: Kurindu Pancar Pijarmu. Merapat ke sudut kekelaman malam menyingkap kabut yang mengaburkan pandang akan sebuah perwujudan. Perwujudan akan harap, cita, dan impian. Impian akan jalinan erat dua makhluk berbeda peran dalam lingkup cintaNya. Wahai engkau sang makhluk pemilik sebentuk kecil keindahanNya. Wahai engkau yang selayak embun di keringnya siang. Wahai engkau sang api kehidupan. Masihkah engkau pancarkan pijar merefleksikan keindahan yang menyejukkan?
religiusitas.wordpress.com
Sabda Sang Cermin | Antara Aku dan Tuhan
https://religiusitas.wordpress.com/2011/08/10/sabda-sang-cermin
Antara Aku dan Tuhan. Kau hanyalah secarik kertas kusam penuh guratan pena yang takkan pernah indah dipandang mata. Kau hanyalah segenggam pecahan kaca yang tak lagi mampu memantulkan indahnya dunia. Kau hanyalah pesakitan dalam sel isolasi yang telah menyatu dengan sunyinya kegelapan. Kau hanyalah paria yang bermimpi menjadi seorang brahmana. Namun kau elok bagai senyuman tulus seorang nenek renta ompong yang kau temui malam itu. August 10, 2011 at 6:42 am. Under cinta, umum, tuhan. Cinta, umum, tuhan.
religiusitas.wordpress.com
Rinduku akan Kau Api Hidupku | Antara Aku dan Tuhan
https://religiusitas.wordpress.com/2009/11/11/rinduku-akan-sang-api
Antara Aku dan Tuhan. Rinduku akan Kau Api Hidupku. Aku berkarat seperti besi. Setengah mati hidupku belum berarti. Aku menghisap malam kelam. Aku menatap langit jingga. Dan aku terhenyak diam. Terbenam lumpur yang pekat. Dan kulihat awan warna perunggu. Diam di sini aku duduk menunggu. Memberi hati untuk diam sendiri. Kuredam amarah dan kubekukan resah. Api telah lama terbakar. Ini mesin logamku ini api hidupku. Aku percaya kaupun terbakar juga. Persetan dengan selarik bait itu. Atas Nama Tuhan ».
religiusitas.wordpress.com
Refleksi Hati II: Sylvalestari | Antara Aku dan Tuhan
https://religiusitas.wordpress.com/2009/10/27/refleksi-hati-ii-sylvalestari
Antara Aku dan Tuhan. Refleksi Hati II: Sylvalestari. Banyak hal menarik yang saya temui, alami, dan rasakan ketika saya menjalani hidup saya di sebuah asrama ketika saya kuliah dulu. Bagaimana saya dididik untuk tidak minder dan tidak sombong, karena keminderan adalah bentuk dari kesombongan yang paling dahsyat, dan kesombongan merupakan bentuk keminderan yang paling dahsyat. Bagaimana saya dididik untuk tidak bertanya, Caranya gimana? Tapi dididik untuk mencari bagaimana sesuatu itu terjadi. Address ne...
religiusitas.wordpress.com
Apa Kabar? | Antara Aku dan Tuhan
https://religiusitas.wordpress.com/2015/03/26/apa-kabar
Antara Aku dan Tuhan. Lama sudah tidak bersua, bahkan sekadar menyapa pun tidak. Aku meringkuk dalam birahi di sini. Pada kau, dia, dia, dia, dia, dia, dia, dan dia. Memuakkan memang. Bagai Caligula. Entah, rasa ini terus membara. Coba dibenamkan, namun bagai menekan bola ke dasar kolam, tak lama muncul kembali ke permukaan. Ah, haruskah dinikmati? Teringat akan tuntunan agama yang pernah kupelajari sewaktu kecil dulu. Hampir setiap hari diriku berbalut dengan najis. Masihkah kau seperti dulu?
religiusitas.wordpress.com
Merah…..Hitam…..Pekat | Antara Aku dan Tuhan
https://religiusitas.wordpress.com/2009/10/05/merah-hitam-pekat
Antara Aku dan Tuhan. Merah….Hitam….Pekat. Ketika dua sisi asa bertumbukan. Berproses untuk saling meniadakan. Memusnahkan asa yang tak layak untuk diwujudkan. Dan hati ini terjerat duri. Terjalin erat mengikat hati. Dan hati ini pun terberai. Menjadi cercahan-cercahan daging beraroma busuk. Yang akupun enggan mendekati. Dan adakah asa yang masih tersisa? October 5, 2009 at 7:24 am. Or leave a trackback: Trackback URL. Dan Aku Dirimu ». Leave a Reply Cancel reply. Enter your comment here.
kainbesurek.blogspot.com
kain besurek: kain besurek alami
http://kainbesurek.blogspot.com/2010/05/kain-besurek-alami.html
Wednesday, May 12, 2010. Bersejarah. dan juga baju batik buatan Bengkulu yang dinamakan kain Besurek. . Tabot adalah upacara tradisional tentang kepahlawanan Hasan dan Husen, . Wikimapia.org/4032600/id/Kota-Bengkulu - Tembolok - Mirip. Mitra Panasonic, Oktober - Desember 2006. Jenis Berkas: PDF/Adobe Acrobat - Tampilan Cepat. Kini, kain tradisional Indonesia banyak disukai dan dijadikan koleksi? Menurut Didy . Kain ini dikenal dengan sebutan kain besurek. Jika Anda perhatikan, . Kain besurek adalah salah...
religiusitas.wordpress.com
I’ve Found A Brighter Heart | Antara Aku dan Tuhan
https://religiusitas.wordpress.com/2010/03/02/ive-found-a-brighter-heart
Antara Aku dan Tuhan. I’ve Found A Brighter Heart. I’ve found a brighter heart in myself, since i realized that i do love u…. I realized it when i told u these words:. March 2, 2010 at 11:57 am. Under cinta, umum, tuhan. Or leave a trackback: Trackback URL. Sang Hati Merindu ». On March 24, 2010 at 9:18 am. Gw suka postingan lo. On April 4, 2010 at 4:08 am. Salam kenal juga…. Leave a Reply Cancel reply. Enter your comment here. Fill in your details below or click an icon to log in:. Cinta, umum, tuhan.
religiusitas.wordpress.com
Tangis Hati dalam Kerapuhan Jiwa | Antara Aku dan Tuhan
https://religiusitas.wordpress.com/2011/02/01/tangis-hati-dalam-kerapuhan-jiwa
Antara Aku dan Tuhan. Tangis Hati dalam Kerapuhan Jiwa. Kembali menyanyikan kidung kesedihan. Terlantar sudah ia di sana. Peluh berkarya menyesakkan jiwa. Perlahan menuju cepat menanggalkan satu persatu serpihannya. Hatiku menangis meratap rindu. Aku lelah dengan karya. Aku lelah dengan dunia. Hanya ingin berbaring di buaiannya. Hanya ingin merasakan sentuhannya. Kau, yang namanya indah layaknya Laksamana. Kau, yang memiliki hati ini. Kuingin memeluk erat seerat-eratnya. Hingga menyatu dalam dirimu.
religiusitas.wordpress.com
Dan Aku Dirimu | Antara Aku dan Tuhan
https://religiusitas.wordpress.com/2009/10/06/dan-aku-dirimu
Antara Aku dan Tuhan. Dan aku berdiri di sini. Dengan hasrat ingin menjamahmu. Merengkuhmu ke dalam pelukanku. Dan biarkan mataku berbicara. Aku tak hanya ingin hidup di sisimu. Bersama mendidik generasi pendamai bumi. Aku ingin hidup di belakangmu. Pun aku ingin hidup di depanmu. Membimbing dan memberimu teladan. Maukah kau melakukan sebaliknya padaku? Dan aku berdiri di sini. Menatapmu dengan mata batinku. Menikmati senyumanmu di sana. October 6, 2009 at 9:20 am. Or leave a trackback: Trackback URL.