satyaadrikrisnugraha.wordpress.com
Karuna | #MaretMenulis 7 – the words playground
https://satyaadrikrisnugraha.wordpress.com/2015/03/08/karuna-maretmenulis-7
March 8, 2015. March 8, 2015. Ia tak pernah datang lagi. Pelukan tanggan kecilnya itu sepertinya adalah ucapan selamat tinggal yang tak terucap dari mulutnya. Bagaimana mungkin aku bisa melupakannya dengan mudah, aku sudah mengenalnya sejak ia masih ada dalam kandungan sang ibu. Aku mengetahuinya saat sang ibu datang padaku siang itu, ia bersandar padaku. Saat ia tertidur, tak sengaja aku mendengar denyut lain dari dirinya, bukan dari jantungnya. Pada Saatnya #MaretMenulis 10. Leave a Reply Cancel reply.
satyaadrikrisnugraha.wordpress.com
September 2011 – the words playground
https://satyaadrikrisnugraha.wordpress.com/2011/09
Ya, Aku Bersedia. Berkas cahaya matahari yang menyusup di sela-sela tirai kamar mulai mengusik pelupuk mata. Aku membuka mata dan tersenyum kecil ketika mendapati wajahnya tepat berada di depan wajahku. Matanya yang masih terpejam membuatku mengurungkan niat untuk segera beranjak dari tempat tidur. Belum, aku masih belum mau beranjak. Aku sangat menikmati saat-saat seperti ini dimana ia tampak sangat tak berdaya dalam tidurnya. Belum Dia belum terbangun. Dia hanya mengubah posisi tidurnya. Posisi yang ak...
satyaadrikrisnugraha.wordpress.com
December 2010 – the words playground
https://satyaadrikrisnugraha.wordpress.com/2010/12
Setelah dua hari hujan, akhirnya aku bisa merasakan sedikit panas matahari di kota ini. Perjalananku memang selalu tak terduga. Kadang aku bisa menetap di suatu tempat sampai berminggu-minggu, kadang dalam hitungan jam, aku sudah bisa berada di tiga tempat yang berbeda. Siang itu, dari sebuah rumah sepi, aku dibawa melintasi jalanan kota yang cukup padat. Suara kendaraan bermotor yang lalu lalang, klakson yang bersahutan, kadang ditambah umpatan dari beberapa pengguna jalan menemaniku. Ia menoleh sekali ...
satyaadrikrisnugraha.wordpress.com
the words playground – Page 2 – felixkriz
https://satyaadrikrisnugraha.wordpress.com/page/2
Untuk Sebuah Pertanyaan yang Tidak Membutuhkan Jawaban. Jadi dari mana harus aku mulai? 8230;mulai saja dari kalimat. Jangan biarkan dirimu terbunuh oleh orang yang sama untuk kedua kalinya. Hmm… Ia tampak berpikir sejenak. Jemarinya siap di atas keyboard. 8230;terbunuh oleh orang yang sama untuk kedua kalinya. Ia mengulangi kalimatku. Tak ada suara lain kecuali jangkrik dan kendaraan yang sesekali terdengar melintas di kejauhan. Sederhana, jawabku, terlalu bodoh. Ujarku lalu menyalakan sebatang. Aku set...
satyaadrikrisnugraha.wordpress.com
February 2013 – the words playground
https://satyaadrikrisnugraha.wordpress.com/2013/02
Senja Sudah Tak Ada. Nggak terasa ya, udah 10 tahun. katanya sambil tersenyum lalu menancapkan sedotan ke dalam sekotak susu coklat yang diambil dari tasnya. Aku menoleh dan mendapati pandangan matanya jauh menerawang ke langit yang mulai memerah. Dulu aku nggak yakin kita bisa bertahan sampai dua tahun. ia lalu menghisap susu coklatnya. Dalam hati aku berkata, Setahun pun, dulu aku juga tidak yakin. Aku tersenyum. Ia kini sudah menjadi sosok yang lebih berani. Lebih kuat. Seandainya. air dari embun ...
satyaadrikrisnugraha.wordpress.com
July 2011 – the words playground
https://satyaadrikrisnugraha.wordpress.com/2011/07
Rindu menikam mati,. Dan kau sendiri, dan bahasamu tak mereka mengerti. Rindu menikam mati,. Dan lukanya kau nikmati, karena sakit itu sebenarnya yang kau cari. Rindu menikam mati,. Dan kau hanya bisa iri. Kenapa bukan dia yang mati? Rindu menikam mati,. Cinta menghidupkan kembali. Begitu seterusnya terjadi. Rindu menikam mati,. Tapi masih ada pagi menanti. Diantara berkas mentari, ada harap terselip rapi. July 23, 2011. My Boyfriend’s Wedding. Makasih ya, Bi, udah mau nganter ke stasiun. Bi are you ok?
satyaadrikrisnugraha.wordpress.com
October 2011 – the words playground
https://satyaadrikrisnugraha.wordpress.com/2011/10
Two Hearts, One Cheesecake. Udah lama ya kita nggak ketemu. Hampir setahun. Katanya singkat. You know what… I miss you. Ia menengadahkan kepala. Entah memandang apa. Aji…. Ia menghela nafas lega. Lalu tersenyum kecil. Syukurlah. Waktu berhenti. Hening. Kemana aja sih kalian? Aji Dia masih malu. Aku mengangguk. Lalu berkata lagi, Setelah kejadian malam itu, dia bilang kalau dia nggak berani ketemu kamu. Dia masih ingat semuanya? Like you don’t know him. It’s almost a year katanya datar. Aku kenal kamu uda...
satyaadrikrisnugraha.wordpress.com
Pada Saatnya | #MaretMenulis 10 – the words playground
https://satyaadrikrisnugraha.wordpress.com/2015/03/10/pada-saatnya-maretmenulis-10
March 10, 2015. March 10, 2015. Pada Saatnya #MaretMenulis 10. Kita adalah dua mahluk dari dua waktu yang berbeda. Yang mungkin pernah saling memandang lewat sudut mata. Sesekali mungkin juga mengirim tanda. Sampai akhirnya tepian semesta kita bergesekan. Dan terciptalah sebuah ruang tanpa batas. Di mana waktu kadang hilang tak bekas. Di mana kita menjadi mahluk masa depan. Yang terjebak di masa sekarang. Kita tak tahu apapun selain kapan. Kita tak tahu apa yang akan datang. Kita hanya akan terus berjalan.
satyaadrikrisnugraha.wordpress.com
Pada Akhirnya | #MaretMenulis 4 – the words playground
https://satyaadrikrisnugraha.wordpress.com/2015/03/05/pada-akhirnya-maretmenulis-4
March 5, 2015. March 5, 2015. Pada Akhirnya #MaretMenulis 4. Entah sudah berapa kali aku terbangun dan mendapati ia masih duduk di sisi tempat tidur sambil memangku laptopnya. Aku terbangun sekali lagi saat bibirnya menyentuh pipiku dan pelukannya membungkus perlahan tubuhku dari belakang. Rupanya lampu kamar telah dipadamkan dan dia sudah selesai dengan segala pekerjaan di laptopnya. Aku sengaja tidak membalikkan badan. Aku membiarkan nafasnya mengalir dari leher belakang dan menghilang pelahan di t...
SOCIAL ENGAGEMENT