puisi07.blogspot.com
FLOWERS ISLAND: Fuck You
http://puisi07.blogspot.com/2008/07/fuck-you.html
Senin, Juli 28, 2008. Meremas jari jari di kepanikan. Melepas sadar oleh emosi sesaat. Aku roboh dan terdiam. Kata tak lagi kudengar. Aku jatuh di antara puing penyesalan. Diriku tenggelam oleh kesalahan. Kamu menyandang baju sebagai bajingan. Keangkuhan kau pasang seperti topi yang menutupi akal sehatmu. Biar mudah aku meludahimu. Cukuplah aku jadi cerita di hari ini. Karena hal seperti ini akan membuat kegilaan. Karena aku bukan bajingan. Langganan: Poskan Komentar (Atom). ASA DI TANAH BARU. Menabur ha...
puisi07.blogspot.com
FLOWERS ISLAND: Kado Pahit
http://puisi07.blogspot.com/2008/08/kado-pahit.html
Sabtu, Agustus 09, 2008. Dari masa transisi pergantian masa terlewati. Kau pertanyakan lagi sebuah kesetiaan. Penjelasan tak pernah bisa padamkan keraguan. Memang telah banyak waktu yang kita lewati. Terlalu banyak memang salahku. Kulewatkan banyak rasa sayang. Tidak sedikit waktu memang kutak pedulikan. Memang kata maaf gak cukup menebusnya. Aku tak pernah dapatkan kesempatan membuktikan. Karna salah sudah terbayang saat ku berkalimat. Maaf kalo banyak air mata untuku. Tapi kamu harus tau kata hatiku.
puisi07.blogspot.com
FLOWERS ISLAND: Apakah Nyawaku Seharga Kebahagiaanmu
http://puisi07.blogspot.com/2008/07/apakah-nyawaku-seharga-kebahagiaanmu.html
Jumat, Juli 25, 2008. Apakah Nyawaku Seharga Kebahagiaanmu. Terbang indah harumu membius sukma. Aku terkapar oleh aura aura cinta itu. Lidahku kelu tanpa ada kalimat yang sejukan. Airmataku dipaksa menentes oleh deritamu. Rasa hatiku tinggal sedikit nyali. Kemampuanku memandang kesedihanmu telah berahir. Cukuplah kau rasakan derita. Izinkan bebanmu tinggalkan di bahu. Membuatmu tersipu dan tersenyum adalah harapku. Segala salahku semoga di hapus nyawaku. Salamkan jiwaku untuk tebusan deritamu. Rasa Salah...
puisi07.blogspot.com
FLOWERS ISLAND: Lalu Dan Sekarang
http://puisi07.blogspot.com/2008/07/lalu-dan-sekarang.html
Jumat, Juli 25, 2008. Masa silam yang datang. Hinggap membayang dalam ingat. Menciptakan ketakutan masa lalu. Mengarap hanya sebuah kesedihan. Lama sudah aku mati. Tak sekarang saja sedih ini. Hanya menyanyikan sebuah nama yang sadarkanku. Tentang keberhasilan dunia gelap yang aku taklukan. Sekarang aku berdiri di tengah terang. Dan aku bingung senjata apa buatku berperang. Untuk menikam lawanku yang penuh pura pura. Dan menangkan pertempuran ini. Sebagai satria unuk hatiku sendiri. ASA DI TANAH BARU.
puisi07.blogspot.com
FLOWERS ISLAND: Pergantian Waktu Dan Harapanku
http://puisi07.blogspot.com/2008/08/pergantian-waktu-dan-harapanku.html
Rabu, Agustus 06, 2008. Pergantian Waktu Dan Harapanku. Beberapa masa waktu aku menunggu. Semakin banyak umur yang kulalui. Bukan karena hari ini. Tapi belum satupun hal yang bisa kubuat. Mencipta angan akan masa depan. Nanti setelah lewat tengah malam waktu berganti. Umurku sudah seperempat abad. Tuhan beri kesempatan aku merubah keadaan. Akan kumulai dengan bait terindah. Seolah aku adalah pujangga untuk diriku. Biarlah aku menjadi irama. Sebagai alunan hidup yang membuat orang terlena. Saat Hati Tak b...
puisi07.blogspot.com
FLOWERS ISLAND: Ketika Inginku Bercerita
http://puisi07.blogspot.com/2008/08/ketika-inginku-bercerita.html
Sabtu, Agustus 09, 2008. Sampai saat malam ini aku belum bisa menemukan beberapa rasa yang bisa membuat aku jatuh cinta pada tempat ini, aku tak tau apakah ini sebuah ujian kesabaran atau hanya jebakan? Langganan: Poskan Komentar (Atom). Saat siang tak lagi setia dengan sang surya gelap datang selimuti dan malam akan datangkan hiasannya seperti bintang dan bulan untuk tempat yang selalu dirundung sunyi, malam ? Ruang kontemplasi dan instropeksi buat diriku. Pergantian Waktu Dan Harapanku. Menabur hasrat ...
puisi07.blogspot.com
FLOWERS ISLAND: Terjerat Gundah
http://puisi07.blogspot.com/2008/08/damai-saat-kembali.html
Rabu, Agustus 13, 2008. Gelap memasang jerat pada kebimbangan. Langkah ragu gontai kembali pada masa lalu. Deburan ombak lemah tak mampu capai kenyataan. Pasir pantai pun gemerisik resah. Berat menelan gundah kehidupan. Terdiam dan memandang kosong renungan. Lama sudah tercipta rasa ini. Kepedulian hanya sebuah angin yang membelai sesaat. Di buai ribuan mimpi tentang keindahan masa depan. Tak yakin lagi apakah aku mampu melewati. Setelah beberapa cinta yang pergi. Dalam sadar ku berfikir tentang damai.
puisi07.blogspot.com
FLOWERS ISLAND: Tanah Baru Yang Aku Belum Tau
http://puisi07.blogspot.com/2008/07/tanah-baru-yang-aku-belum-tau.html
Jumat, Juli 25, 2008. Tanah Baru Yang Aku Belum Tau. Merangkak dalam dunia yang kering. Berenangku setelah dari masa gugur itu. Dimana jiwa jiwa yang dulu tersenyum. Oh tuhan tanah siapa ini. Wajah penuh dendam yang dalam. Melihat tajam ke arahku. Kemana lagi senyum manusia disini. Hilangkah kesopanan dalam bersosial. Dan aku harus menjadi macan. Aku juga akan mengoyak lawan. Untuk takluan dunia baru yang kurang menawan. Langganan: Poskan Komentar (Atom). Ruang kontemplasi dan instropeksi buat diriku.
puisi07.blogspot.com
FLOWERS ISLAND: Saat Hati Tak bersatu Karena Rasa Ragu
http://puisi07.blogspot.com/2008/08/saat-hati-tak-bersatu-karena-rasa-ragu.html
Sabtu, Agustus 09, 2008. Saat Hati Tak bersatu Karena Rasa Ragu. Terjadi adalah sebuah pasti. Hari ini terputus sudah ikatan cinta. Beda paham rasa suka yang mendera. Mencipta racun mematikan kepercayaan. Heran belum habis tertuang. Kamu selalu ada kesalahan untuku. Jarak memang sudah terlampui. Jauh ini kurasa akan mendekatkan hati. Siapa saja bisa mengucap. Pembelaan diri juga bisa kuperbuat. Untuk tuduhan bahwa keraguan itu begitu kuat. Tak bisa lagi ku berkata. Dimatamu aku ada pesakitan rasa setia.
puisi07.blogspot.com
FLOWERS ISLAND: Bunga Abadi Yang Sempurna
http://puisi07.blogspot.com/2008/08/bunga-abadi-yang-sempurna.html
Sabtu, Agustus 09, 2008. Bunga Abadi Yang Sempurna. Berurai ombak hitam rambutnya. Merekah indah bak delima ditaman surga. Sayup hembusan nafasnya seperti seruling jiwa. Hipnotis kesempurnaan untuk mata yang mellihatnya. Warna kulit yang tak bisa diuraikan oleh rasa kagum. Suara merdumu membius malam dalam keabadian. Yang takan terang tanpa kerdipan indah bola mata. Haruskah aku mati ditebas tajam sayu tatapanmu. Tak tau lagi berapa ribu kata untuk menggambarkan semua. Karena keindahanmu cukup menyejukan.