berandaiqbal.blogspot.com
wija to tombang: April 2013
http://berandaiqbal.blogspot.com/2013_04_01_archive.html
Kamis, 11 April 2013. Perempuan Dalam Kaca Spion. Saya mulai lupa kapan persisnya terakhir kali saya berlama-lama menoleh ke spion. Setelah beberapa waktu kebiasaan itu mulai saya tinggalkan. Kebiasaan lama itu berulang kembali. Bukan kendaraan di belakang sana, tapi hanya tidak ingin melewatkan raut wajah perempuan dalam kaca spion. Perempuan dalam kaca spion, penghuni jok belakang. Separuh dari sadel motorku kembali terisi, wow! Dalam jalan pulang, tampak ia makin sumringah. Senyumnya makin merekah...
berandaiqbal.blogspot.com
wija to tombang: Januari 2013
http://berandaiqbal.blogspot.com/2013_01_01_archive.html
Minggu, 06 Januari 2013. The Last Note for Gift. Kutuliskan note ini ketika langit makassar sedang tak menentu. Kadang ia benderang seterang-terangnya, sejurus kemudian ia dapat menjelma menjadi sangat suram menumpahkan air matanya yang lama diendapkan oleh kemarau. Kemarin, kami harus berjibaku dengan banjir yang semakin tak terkendali. Tapi saya pikir itu semua petanda baik bahwa alam sedang ingin menguji kesabaran kita semua. Biasanya pula, diselang waktu itu, kita berdebat tentang harga kadoku. D...
berandaiqbal.blogspot.com
wija to tombang: Desember Rain
http://berandaiqbal.blogspot.com/2012/12/desember-rain_9.html
Minggu, 09 Desember 2012. Cinta mungkin saja mewujud dalam marah, jengkel, dan kata kasar. Tapi cinta tidak pernah mewujud dalam benci dan dendam. Dan hari ini, bukan lagi saatnya marah, bukan pula dendam yang harus dipelihara. Disaat nasi sudah jadi bubur, yang bisa kita lakukan hanya saling mendoakan semoga kebahagiaan tidak pernah lelah bersama kita. Dalam masa-masa menyenangkan itu, saya selalu membaca saja kak Ahmad Syamsuddin:. Aku selalu mengenang bagaimana perjalanan ini bermula. Daun-daun pada h...
berandaiqbal.blogspot.com
wija to tombang: Sehabis nonton Ainun&Habibie
http://berandaiqbal.blogspot.com/2012/12/sehabis-nonton-ainun.html
Senin, 24 Desember 2012. Cinta memang tidak pernah mati, ia akan tetap ada, bahkan mungkin tumbuh sekalipun yang dicintai telah pergi. Terjebak dalam cinta, banyak pahitnya, lebih banyak juga manisnya. Aku menyaksikan itu dalam film Ainun&Habibie. Terlepas apakah film ini sesuai dengan realitas tokoh utamanya, saya salut dengan alur cerita film ini. Hanung Bramantyo mengemas film ini dengan begitu apik. Melodramatic tapi tidak membosankan. Tiga tahun lewat itu, kami jatuh cinta begitu syahdunya. Yah,...
berandaiqbal.blogspot.com
wija to tombang: Catatan Dari Yang Tidak Lulus CPNS
http://berandaiqbal.blogspot.com/2010/12/catatan-dari-yang-tidak-lulus-cpns.html
Senin, 20 Desember 2010. Catatan Dari Yang Tidak Lulus CPNS. Apresiasi yang besar bagi para pemain tim nasional yang telah membangkitkan gemuruh nasionalisme di seluruh penjuru negeri. Pengabdian luar biasa anak-anak muda itu patut mendapat aplaus. Mereka secara total membaktikan diri mereka bagi Indonesia. Bila kita begitu sering berujar bahwa hidup adalah pilihan, saya merasa pilihan palling mulia adalah kesediaan untuk menjadi pengayom bagi yang lain. Menjadi PNS salah satunya. Teringat dengan seorang...
berandaiqbal.blogspot.com
wija to tombang: Selamat Tinggal Yogya! Selamat Tinggal Narti!
http://berandaiqbal.blogspot.com/2012/01/selamat-tinggal-yogya-selamat-tinggal.html
Minggu, 29 Januari 2012. Setelah mengikuti serangkaian tes, april 2010 saya mendapat surat dari universitas gadjah mada. Isinya berupa pemberitahuan bahwa saya diterima sebagai mahasiswa magister sains akuntansi di fakultas ekonomika dan bisnis UGM. Sekali lagi, Tuhan bersama mereka yang berani bermimpi. Sudahlah, saya tidak ingin menulis terlalu banyak tentang keistimewaan kota ini. Toh, semua kita tahu, Yogya memang istimewa. Sayang sekali, hari ini saya harus meninggalkan segala romantisme kota yogya&...
berandaiqbal.blogspot.com
wija to tombang: Pak Andi Herman, Penjas Yang Menyenangkan (Once Upon Time in SMADA 8)
http://berandaiqbal.blogspot.com/2011/01/pak-andi-herman-penjas-yang.html
Kamis, 06 Januari 2011. Pak Andi Herman, Penjas Yang Menyenangkan (Once Upon Time in SMADA 8). Diantara sekian banyak pelajaran di sekolah, yang paling dinanti adalah pendidikan jasmani dan olahraga (penjas). Semua menikmati pelajaran ini. Alasannya banyak. Tapi yang paling utama, belajar di luar kelas menyenangkannnya bukan buatan. Serasa mahluk terjajah yang baru menemukan kemerdekaan. Belajar dalam kelas memang membosankan. Di bawah tekanan untuk menyelesaikan soal yang rumit, ...8221; teriaknya mende...
berandaiqbal.blogspot.com
wija to tombang: Mestikah Religiositas Dikuantifikasi?
http://berandaiqbal.blogspot.com/2011/09/mestikah-religiositas-dikuantifikasi.html
Jumat, 23 September 2011. Sejalan dengan semakin sulitnya ilmu ekonomi konvensional menjelaskan berbagai permasalahan yang ada maka perkembangan ilmu ekonomi mulai mengkaji aspek perilaku yang selama ini dianggap irrasional dan berada diluar logika fomal ilmu ekonomi (non-ekonomi). Riset-riset terkait dengan perilaku yang mengkombinasikan antara ilmu ekonomi dan psikologi berkembang begitu pesat terutama dalam ilmu manajemen dan akuntansi. Maka, instrumen keduanya pun berbeda. Dr. Sugeng mengguna...Dan d...
berandaiqbal.blogspot.com
wija to tombang: Daerah Istimewa Luwu Raya (DILR)
http://berandaiqbal.blogspot.com/2010/12/daerah-istimewa-luwu-raya-dilr.html
Selasa, 07 Desember 2010. Daerah Istimewa Luwu Raya (DILR). Sebagai putra Luwu, tentu saya juga akan menuntut hal yang sama sebagaimana yang diinginkan rakyat Jogja hari ini. Sebuah keistimewaan sebagai daerah yang pernah merelakan diri bergabung dengan nusantara. Ini tidak sekadar latah, tapi momentum perjuangan rakyat Jogja saya kira tepat untuk menuntut juga pada Jakarta yang telah begitu lama mengabaikan kedatuan Luwu. Masyarakat Luwu mungkin saja lupa bahwa ditanah yang mereka injak pernah ada keraj...
berandaiqbal.blogspot.com
wija to tombang: The Last Note for Gift
http://berandaiqbal.blogspot.com/2013/01/kutuliskan-note-ini-ketika-langit.html
Minggu, 06 Januari 2013. The Last Note for Gift. Kutuliskan note ini ketika langit makassar sedang tak menentu. Kadang ia benderang seterang-terangnya, sejurus kemudian ia dapat menjelma menjadi sangat suram menumpahkan air matanya yang lama diendapkan oleh kemarau. Kemarin, kami harus berjibaku dengan banjir yang semakin tak terkendali. Tapi saya pikir itu semua petanda baik bahwa alam sedang ingin menguji kesabaran kita semua. Biasanya pula, diselang waktu itu, kita berdebat tentang harga kadoku. D...