JEJAKDILANGITKU.BLOGSPOT.COM

menaripulang.blogspot.com

Catatan Tak Beralas Kaki: Mei 2011

http://menaripulang.blogspot.com/2011_05_01_archive.html

Rabu, 18 Mei 2011. Menunggu empat bulan itu lama. Setelah Saya mencatat berbagai rencana dan mimpi. Setelah melewati akhir minggu yang ajaib. Menghabiskan suara di malam-malam nyaman bersama sahabat. Melihat mimpi di depan matamu. Kenyamanan itu menggelora di dalam dadamu. Ditulis tanpa alas kaki oleh. Kirimkan Ini lewat Email. Mereka Menulis Bagus Sekali. Anak Perempuan dan Ayah. Gincu Merah dan Biduwanita. Hitam Putih Seperti Dulu. Why We Forget Things? 4 tahun yang lalu. 4 tahun yang lalu. 3 tahun yan...

menaripulang.blogspot.com

Catatan Tak Beralas Kaki: Juni 2012

http://menaripulang.blogspot.com/2012_06_01_archive.html

Selasa, 12 Juni 2012. Tunggu. Tunggu. T u n g g u . Tttttttt t t t t uu u u u u n n n g g g g g g g u u u u u u uuu. Ditulis tanpa alas kaki oleh. Kirimkan Ini lewat Email. Mereka Menulis Bagus Sekali. Anak Perempuan dan Ayah. Gincu Merah dan Biduwanita. Hitam Putih Seperti Dulu. Why We Forget Things? 4 tahun yang lalu. 4 tahun yang lalu. 23 jam yang lalu. 5 tahun yang lalu. 2 tahun yang lalu. 1 bulan yang lalu. Lesson learned about dealing with bad decision. 3 tahun yang lalu. 6 tahun yang lalu.

menaripulang.blogspot.com

Catatan Tak Beralas Kaki: April 2014

http://menaripulang.blogspot.com/2014_04_01_archive.html

Minggu, 13 April 2014. Semacam filosofi tentang pulang. Entah kenapa saya menulis ini ketika saya benar-benar berada di dalam rumah. Duduk nyaman di dalam kamar. Tapi hati saya masih berjalan jauh entah dimana. Memorimu hanya membohongimu. Otakmu menutupi rasamu. Pulangmu masih tak tahu dimana. Pulangmu lebih dari rasa. Masih mau dinanti? Ditulis tanpa alas kaki oleh. Kirimkan Ini lewat Email. Mereka Menulis Bagus Sekali. Anak Perempuan dan Ayah. Gincu Merah dan Biduwanita. Hitam Putih Seperti Dulu.

menaripulang.blogspot.com

Catatan Tak Beralas Kaki: Desember 2011

http://menaripulang.blogspot.com/2011_12_01_archive.html

Rabu, 28 Desember 2011. Hari Kedua Puluh Delapan. Kalian. Ada waktunya kita akan berkumpul kembali. Seperti dulu. Namun entah kapan akan terwujud. Dengan formasi lengkap dan rencana yang mendadak tapi selalu menyenangkan. Dengan keadaan tak tahu arah dan kebanyakan waktu luang. Bingung menentukan langkah, tapi ada yang harus diselesaikan. Menunda yang menyenangkan. Batas waktu yang menyebalkan. Kalian masih disana? Batasan-batasan itu masih di depanmu? Kumohon. Datang dan tabraklah batas-batas itu&#4...

menaripulang.blogspot.com

Catatan Tak Beralas Kaki: Seru

http://menaripulang.blogspot.com/2015/06/seru.html

Rabu, 17 Juni 2015. Sedikit sekali kamu menulis. Hey, jangan kabur kamu! Ditulis tanpa alas kaki oleh. Kirimkan Ini lewat Email. 11 Mei 2016 14.35. Minta disambung blog saya dgn blog kamu:. Langganan: Poskan Komentar (Atom). Mereka Menulis Bagus Sekali. Anak Perempuan dan Ayah. Gincu Merah dan Biduwanita. Hitam Putih Seperti Dulu. Tentang Berhenti, Perhentian. Why We Forget Things? 4 tahun yang lalu. 4 tahun yang lalu. 23 jam yang lalu. 5 tahun yang lalu. 2 tahun yang lalu. 1 bulan yang lalu.

menaripulang.blogspot.com

Catatan Tak Beralas Kaki: April 2011

http://menaripulang.blogspot.com/2011_04_01_archive.html

Jumat, 29 April 2011. Ditulis tanpa alas kaki oleh. Kirimkan Ini lewat Email. Mereka Menulis Bagus Sekali. Anak Perempuan dan Ayah. Gincu Merah dan Biduwanita. Hitam Putih Seperti Dulu. Why We Forget Things? 4 tahun yang lalu. 4 tahun yang lalu. 23 jam yang lalu. 5 tahun yang lalu. 2 tahun yang lalu. 1 bulan yang lalu. Lesson learned about dealing with bad decision. 3 tahun yang lalu. Day #16: "The Breath of Fresh Air". 6 tahun yang lalu. Cerita Horor : Menyusui Bag.1. 10 bulan yang lalu. Venus is in mars.

menaripulang.blogspot.com

Catatan Tak Beralas Kaki: September 2011

http://menaripulang.blogspot.com/2011_09_01_archive.html

Senin, 05 September 2011. Berupa sebuah keputusan kecil yang membuatku kembali ke Tanah Barat ini. Di atas tanahnya yang penuh debu dan polusi. Berupa sebuah komitmen kecil untuk menulis selama tiga puluh hari lagi. Proyek kecil untuk diri sendiri. Terapi kecil-kecilan untuk kesehatan hati. Hadiah kecil untuk diriku sendiri. Supaya belajar ikhlas dan belajar berdiri sendiri. Tidak terbuai mimpi-mimpi lalu. Tapi mengejar mimpi-mimpi seterusnya. Ini hadiahnya. Selamat menyambung aku. Anak Perempuan dan Ayah.

menaripulang.blogspot.com

Catatan Tak Beralas Kaki: Oktober 2011

http://menaripulang.blogspot.com/2011_10_01_archive.html

Senin, 17 Oktober 2011. Ayo Menari, Ayah. Apabila ada dua kata yang akan saya pilih untuk tema besar tulisan saya, itu adalah "Ayah" dan "Menari". Betapa dua kata inilah yang punya peranan paling besar sebagai sumber inspirasi saya menulis. Sebelum saya tahu tentang lagu lawas dari Luther Vandross. Waktu kecil saya menari cha-cha. Atau tidak. Tapi di setiap langkah kami, Ia selalu bilang pada saya bahwa itu adalah " cha-cha-cha. Ayah saya menyukai musik waltz. Ia dan Ibu memberi saya sebuah electone.

menaripulang.blogspot.com

Catatan Tak Beralas Kaki: Januari 2012

http://menaripulang.blogspot.com/2012_01_01_archive.html

Minggu, 15 Januari 2012. Berhentilah jadi menyedihkan, karena kamu TIDAK menyedihkan. Percaya saja, karena ini hati yang bicara, kau mendengarkan kan? Sekarang semuanya kamu. Cuma kamu. Silakan putuskan. Ditulis tanpa alas kaki oleh. Kirimkan Ini lewat Email. Mereka Menulis Bagus Sekali. Anak Perempuan dan Ayah. Gincu Merah dan Biduwanita. Hitam Putih Seperti Dulu. Why We Forget Things? 4 tahun yang lalu. 4 tahun yang lalu. 23 jam yang lalu. 5 tahun yang lalu. 2 tahun yang lalu. 1 bulan yang lalu.

menaripulang.blogspot.com

Catatan Tak Beralas Kaki: Pulang.

http://menaripulang.blogspot.com/2014/04/pulang.html

Minggu, 13 April 2014. Semacam filosofi tentang pulang. Entah kenapa saya menulis ini ketika saya benar-benar berada di dalam rumah. Duduk nyaman di dalam kamar. Tapi hati saya masih berjalan jauh entah dimana. Memorimu hanya membohongimu. Otakmu menutupi rasamu. Pulangmu masih tak tahu dimana. Pulangmu lebih dari rasa. Masih mau dinanti? Ditulis tanpa alas kaki oleh. Kirimkan Ini lewat Email. Langganan: Poskan Komentar (Atom). Mereka Menulis Bagus Sekali. Anak Perempuan dan Ayah. Hitam Putih Seperti Dulu.