capunghijau.blogspot.com
capunghijau: Januari 2007
http://capunghijau.blogspot.com/2007_01_01_archive.html
Cuma mencatat apa yang terlihat. Kereta hujan ; vie. Dalam bising suara stasiun kereta api kepalaku. Ramai bisik lembut sapa dan katamu. Kita pun berlarian mengejar kenangan. Yang tertinggal hingga kata-kata. Berceceran dan kita tak sanggup lagi. Lalu kita biarkan mata dan hati. Saling bicara. O, matamu menyimpan. Rel kereta yang dingin, hendak kemana. Segera saja laju kereta mengirimkku. Pada sepi seperti langit yang menurunkan. Dingin dalam hujan. Dan kenangan. Malam itu meruap bersama. Dan gelap seper...
capunghijau.blogspot.com
capunghijau: Mei 2008
http://capunghijau.blogspot.com/2008_05_01_archive.html
Cuma mencatat apa yang terlihat. Aku ingin mengirim hujan ;ratih. Aku ingin mengirimimu hujan. Tapi kemarau terlampau galau. Membiarkan rerumput tumbuh dipori-pori tubuh. Dan mantramantra orangtua kita terlanjur dirapalkan. Maka biarkanlah kulit kita mengadu kerling. Di udara yang lindap. Juga jangan hentikan jika nanti kuceritakan. Yang gantung diri di kamartidur;. Sebab di luar cuaca menanam kebencian yang senyap. Aku cuma akan menjaga. Puisi diatas dimuat dalam antologi. Aku Ingin Mengirim Hujan.
capunghijau.blogspot.com
capunghijau: Desember 2007
http://capunghijau.blogspot.com/2007_12_01_archive.html
Cuma mencatat apa yang terlihat. Aku telah berhenti berkecipak. Meninggalkan hening pada kolam. Yang kau buat tak beriak. Mungkin akan ada yang membacanya sebagai isyarat kedalaman. Mungkin akan ada juga orang yang berkaca padanya. Menghayati luka pada wajah sebagai sebuah ketenangan. Digantikan angin atau lemparan batu para pejalan. Link ke posting ini. Free chat widget @ ShoutMix. Template Sederhana. Diberdayakan oleh Blogger.
capunghijau.blogspot.com
capunghijau: Mei 2007
http://capunghijau.blogspot.com/2007_05_01_archive.html
Cuma mencatat apa yang terlihat. Sengaja kusimpan penat dalam besi. Dimana angin tak diam tak pergi. Sapa berjingkat-jingkat menuju sebuah tempat. Meski kepayahan masuk dalam saku. Perlahan kueja dzikir lamatlamat. Semoga yang tinggal tak terlambat. Link ke posting ini. Link ke posting ini. Ada kata yang tak mereda. Mengharap pada yang tak. Karena hati tak punya lubang. Cahaya samar yang cuma sebentar. Link ke posting ini. Dan mulailah sajak-sajak dituliskan. Merangkum malam-malam yang sebentar pudar.
capunghijau.blogspot.com
capunghijau: Juli 2007
http://capunghijau.blogspot.com/2007_07_01_archive.html
Cuma mencatat apa yang terlihat. Link ke posting ini. Apakah tidak cukup jembatan tanpa pegangan? Link ke posting ini. Tapi aku tak akan menyerah pada bau hujan. Kiriman tanah yang tak lagi basah. Cuma duduk menanti bangkai sungai mengirimkan. Reranting payah ke pemakaman. Menanti awan basah menyerahkan rintiknya yang ragu. Lalu pasrah pada gagap harap daun akan embun. Yang entah kapan pernah singgah. Tapi tak akan kubiarkan ingatan menyatakan. Jatuh pada telikung waktu yang menakung. Link ke posting ini.
capunghijau.blogspot.com
capunghijau: Juni 2007
http://capunghijau.blogspot.com/2007_06_01_archive.html
Cuma mencatat apa yang terlihat. Kota tak memberikan kehilangan yang mempertemukan. Cuma kesesakan gelembung-gelembung yang menghabiskan. Walaupun selalu saja seperti ada yang terlupakan. Orang-orang terombangambing di lautan. Aku tak bisa berjalan, kemanapun. Puisi diatas diterbitkan dalam antologi puisi “ Puisi Absolut”, Gerilya Peradaban 2007. Link ke posting ini. Kota tak memberikan kehilangan yang mempertemukan. Cuma kesesakan gelembung-gelembung yang menghabiskan. Aku tak bisa berjalan, kemanapun.
capunghijau.blogspot.com
capunghijau: November 2006
http://capunghijau.blogspot.com/2006_11_01_archive.html
Cuma mencatat apa yang terlihat. Pasirpasir liar benar. Berlari-lari ditubuh kita. Perahu pagang diatas debur ombak. Besok mulai kerja. Turis sudah jadi kenangan. Bunyi kehilangan suara. “Jadi kepiting dong, sayang. Aku pengin dicapit”. Rembulan diujung sana seperti semangka yang membusuk. Link ke posting ini. Kau membiat pasar pada jam 12 malam. Ada ibu dan bapak. Aih, kakek dan nenek turut serta. Aku juga. Bibi sibuk di dapur. Menunggu mimpi. Biar tak gosong. Kadang datang juga. Link ke posting ini.
capunghijau.blogspot.com
capunghijau: April 2007
http://capunghijau.blogspot.com/2007_04_01_archive.html
Cuma mencatat apa yang terlihat. Kerja kecewa ; antoni. Aku selalu berpikir tak ada yang sia-sia. Tapi entah, -ada yang terluka. Mengajak bicara –meski tanpa menghirup udara. Sambil erat menyimpan tawa. Aku semakin percaya kata-kata tak dapat dipercaya. Puisi diatas telah diterbitkan dalam antologi puisi Temu-Mahasiswa-Penyair, TBJT Juni 2007. Link ke posting ini. Ada bisik yang berisik di telinga kita. Tentang perca-perca yang dijahit jadi busana. Kita yakin tentu tak terpakai. Link ke posting ini.
phoenix-kobong.blogspot.com
Monggo...: what a thriller match!!!
http://phoenix-kobong.blogspot.com/2009/04/what-thriller-match.html
Kamis, 30 April 2009. What a thriller match! Ayo ayo. mulei begadang lagi. buat apa lagi klo bukan buat nonton liga champion, ya gak? Udah semi final niy, udah bener2 "hot" pertandingannya. panas membara. Yg chelsea sama barca aku siy gak nonton mpe kelar. ngantuk banget soale. nah, kalo arsenal sama mu aku nonton mpe kelar. Pas aku nonton pertandingannya tho aku sampe lupa napas. bener2 bikin melek tuh pertandingan, walopun mu berkali2 shoot en mendominasi pertandingan, aku tetep dunk dukung arsenal.
phoenix-kobong.blogspot.com
Monggo...: juzt one word : PERFECT!!!
http://phoenix-kobong.blogspot.com/2009/05/juzt-one-word-perfect.html
Minggu, 03 Mei 2009. Juzt one word : PERFECT! Kemaren aku biz nonton pilm Sweeney Todd. Akhirnya, nonton juga, tapi aku kabur dulu ke kos2an ank2 gergaji, lhawez klo nonton dirumah gak enak siy, tipinya kan di ruang kluarga, klo dikamarku ada tipi sendiri mungkin aku gak perlu kabur2 sgala ke kos2an, hohohohoho. Lagi2 kebiasaan anehku muncul : lupa napas! Buset untung gak keblabasan. sumpah! Tu pilm keren banget. AWESOME! Buat dibikin pai sama ms.lovett, gila. hiiiiii. semenjak ms.lovett ...Makanya nonto...