ladyelen.co.nr

yulizharhanum.blogspot.com

GORESAN JIWA: MENGGUGAT

http://yulizharhanum.blogspot.com/2008/03/menggugat.html

Kenapa kau hadirkan cinta diantara kami. Lalu kau jerumuskan kami dalam jurang tanpa kepemilikan. Disana tidak kami temukan seutas talimu. Yang bisa menarik kami keluar dan menghirup udara segar. Tidak sampaikah ribuan doa kami kepadamu. Atau singgasanamu terlalu jauh untuk kami jangkau. Kemana kami harus berharap bila tidak padamu. Cara apa lagi yang harus kami tempuh agar kau tahu. Haruskah kami kembali tak berdaya dalam rengkuh takdirmu. Menerima goresan nasib yang sudah tertulis di telapak tangan kami.

yulizharhanum.blogspot.com

GORESAN JIWA: September 2007

http://yulizharhanum.blogspot.com/2007_09_01_archive.html

Ao, ini aku". Ao, hp-ku hilang lagi, kecopetan". Mendengar suaramu dari hp-ku membuat aku langsung lemas, bagai bunga yang layu karena kekurangan air. Kudengar suaramu sangat culun saat mengatakan ini padaku. Aku tahu kau pasti sedang disebuah wartel untuk memberi tahuku. Ah, kamu selalu saja kehilangan hp. Hp bukanlah teman setia bagimu. Sejak mengenalmu selama setengah tahun ini, sudah beberapa kali kau kehilangan hp, dan penyebabnyanya selalu sama. KECOPETAN. Duit nggak punya, barang berharga apa lagi.

yulizharhanum.blogspot.com

GORESAN JIWA: May 2007

http://yulizharhanum.blogspot.com/2007_05_01_archive.html

Maaf teman, aku pergi. Dan pasti akan kembali. Semoga saat bertemu nanti. Kau dan aku bisa lebur. Menjadi pribadi-pribadi insan sejati. NB : maaf untuk sementara pemilik blog ini istirahat sejenak.C U. Agi itu mendung mengantung tebal dilangit. Semakin lama semakin tebal dan menutupi setiap permukaan langit yang biru. Pikirku. Mungkin akan hujan jawabku menenangkan diri. Karena sudah beberapa lama panas terus mengeringkan tanah ini. Tapi mengapa matanya melihatku begitu ya? Apa yang terjadi denganmu Ta?

yulizharhanum.blogspot.com

GORESAN JIWA: February 2008

http://yulizharhanum.blogspot.com/2008_02_01_archive.html

Up date, Pajak, Rokok, dan Kesehatan. Setelah beberapa teman mengusulkan untuk meng- up date. Ya, dari pajak merekalah keringat saya di bayar. Paling tidak saya harus menghargai orang-orang yang sudah meneken kontrak mati dengan perusahaan-perusahaan rokok. Terhitung pada tahun 2006 penerimaan negara dari cukai dan pajak rokok yang merupakan single commodity. Subscribe to: Posts (Atom). No one. .nothing. View my complete profile. Your browser does not support inline frames. Click oggix.com.

yulizharhanum.blogspot.com

GORESAN JIWA: April 2008

http://yulizharhanum.blogspot.com/2008_04_01_archive.html

Terakhir aku melihatnya masih berduaan saat mampir kerumahku. Bermain di dekat ember air di samping rumahku. Sambil sesekali duduk di dahan batang belimbing. Suara riang dan saling bercanda dengan kekasihnya menyelusup masuk ke kamarku. Aku tidak tahu kalau mereka kekasih atau hanya sekedar teman. Tapi dari caranya memandang dan berbicara aku tahu kalau ada cinta diantara mereka. Maka aku memutuskan kalau mereka sepasang kekasih. Subscribe to: Posts (Atom). No one. .nothing. View my complete profile.

yulizharhanum.blogspot.com

GORESAN JIWA: November 2007

http://yulizharhanum.blogspot.com/2007_11_01_archive.html

Riuh gaduh segala penjuru. Meributkan sesuatu yang tak nyata. Makin riuh karena merasa benar. Bemunculan segala mau ini itu. Adakah tuhan menampakkan diri? Atau nabi baru hadir kembali? Atau hanya sesuatu yang mencari sensasi? Kemanusian menjadi anak panah yang pikul di pundak. Kebebasan menjadi busurnya dalam genggaman azazi. Yang berbeda menjadi sasarannya. Akankah pertumpahan darah akan terjadi? Selepas mereda nanti, lihat yang terjadi. Derap debu menghilang dari maksud ini itu. Width="16" src="http:/...

yulizharhanum.blogspot.com

GORESAN JIWA: June 2007

http://yulizharhanum.blogspot.com/2007_06_01_archive.html

Juli di bulan Juni. Juni hanya tertunduk dengan ekspresi muka yang bercampur baur. Juli kembali terdiam. Entahlah, Juni seakan tidak perduli apakah Juli paham atau tidak. Bagi Juni inilah dunia, baik Juli paham atau tidak, baik Juli tahu atau tak mau tahu. Tapi apakah Juli seonggok batu tanpa perasaan? Bunga itu telah layu saat belum sempat mekar. Layu karena dirinya harus menjadi layu. Demi memberikan mentari kehidupan bagi bunga lainnya. Kau dengar gemuruh itu. Gemuruh dari suara yang begitu kau kenal.

yulizharhanum.blogspot.com

GORESAN JIWA: December 2007

http://yulizharhanum.blogspot.com/2007_12_01_archive.html

Beberapa hari ini cuaca tidak menentu. Sesekali sangat panas lalu tiba-tiba hujan dan sebaliknya. Maka tak heran bila banyak yang terserang penyakit, terutama anak-anak dan bayi. Yang terkena musibah ada juga yang mendapat berkah. Sore itu apotik tempat dahulu aku bekerja kebanjiran pasien. Terutama orang tua yang membawa anak-anak mereka yang sakit. Berapa umur Rifka Pak? Tanya kasir kepada bapak si pasien saat menerima resep dari tangan si bapak. Warna warni itu yang kami sebut tanda berulang tahun.

yulizharhanum.blogspot.com

GORESAN JIWA: August 2007

http://yulizharhanum.blogspot.com/2007_08_01_archive.html

Belakangan ini, blog tercinta kena sindrom reseh dan ribet total, padahal tulis menulis 'dah menjadi menu harian. Gimana ya? Eh, baru ingetkalau aku juga ada account di WP. Hi.hi. padahal. Sebelum jadi pecinta blog, WP 'dah akrab duluan. Beginilah akhirnya. Kaki kanan di blog dan kaki kiri nongkrong di WP. So, jangan kapok datang di Goresan Jiwa, dan jangan lupa mampir ke SALAMATAHARI. Obrolan-obrolan kita menjadi hambar dan tak memiliki cita rasa lagi sejak aku mulai kembali dengan keegoisanku dalam men...

yulizharhanum.blogspot.com

GORESAN JIWA: July 2007

http://yulizharhanum.blogspot.com/2007_07_01_archive.html

Aku mengenangnya sebagai seorang yang karib dan menyimpannya di dada. Dekat sekali dengan hati untuk di cintai. Menyematkannya pada secarik kertas, dan menulisinya dengan kata-kata penuh sayap di kedua punggungnya. Indah? Mungkin. Tetapi itu tak terlalu penting setelah sering malam-malam dihabiskan bersama untuk membaca. Membaca bintang, garis tangan atau tanda tahi lalat didada. Ya, kita baca segalanya sampai semua aksara dan kata kehilangan maknanya. Umpulan awan terus berada bersamaku. Awan-awan i...