hutansemarang.blogspot.com
HUTAN SEMARANG: Januari 2015
http://hutansemarang.blogspot.com/2015_01_01_archive.html
Selasa, 20 Januari 2015. Jika bukan karena aku. Kau pasti telah sampai di gerbang. Kata perempuan itu kepada kekasihnya. Tangan kanannya terus melambai. Yang kiri menekan dada. Pandang matanya memicing tajam. Satu tikam jalan darah melewati perbatasan. Ia tak lagi punya waktu untuk segala. Yang menetes pun mengalir. Dan itu bukanlah ajakan. Selamanya kematian selalu sendirian. Seperti sunyi yang tak permah bisa diajarkan. Hanya butuh saling bertukar ludah. Diposkan oleh Kurniawan Yunianto.
hutansemarang.blogspot.com
HUTAN SEMARANG: TERGANTIKAN
http://hutansemarang.blogspot.com/2015/03/tergantikan.html
Sabtu, 14 Maret 2015. Musim hujan di komputer. Sihir daging yang telah diawetkan. Menghisap rembulan yang kasmaran. Jatuh cinta kepada selokan. Kaku di ruang etalase penuh lampu. Tak sekali pun melenguh. Tujuh cahaya dikemas kotak berkilau. Meriah, tak pernah cemas. Di luar sana jauh berpuluh-puluh. Yang ada di sini menggigil berpeluh-peluh. Menunggu tiba batas kedaluwarsa. Rindu ketika nafas dihela. Diposkan oleh Kurniawan Yunianto. Jumat, 18 September, 2015. Jumat, 02 Oktober, 2015. ANDA PENGUNJUNG KE :.
hutansemarang.blogspot.com
HUTAN SEMARANG: Maret 2015
http://hutansemarang.blogspot.com/2015_03_01_archive.html
Sabtu, 14 Maret 2015. Musim hujan di komputer. Sihir daging yang telah diawetkan. Menghisap rembulan yang kasmaran. Jatuh cinta kepada selokan. Kaku di ruang etalase penuh lampu. Tak sekali pun melenguh. Tujuh cahaya dikemas kotak berkilau. Meriah, tak pernah cemas. Di luar sana jauh berpuluh-puluh. Yang ada di sini menggigil berpeluh-peluh. Menunggu tiba batas kedaluwarsa. Rindu ketika nafas dihela. Diposkan oleh Kurniawan Yunianto. ANDA PENGUNJUNG KE :. BELAJAR MERDEKA DAN SELAMAT. Boyke sn - leneng.
hutansemarang.blogspot.com
HUTAN SEMARANG: LALU SUDAH
http://hutansemarang.blogspot.com/2015/01/lalu-sudah.html
Selasa, 20 Januari 2015. Jika bukan karena aku. Kau pasti telah sampai di gerbang. Kata perempuan itu kepada kekasihnya. Tangan kanannya terus melambai. Yang kiri menekan dada. Pandang matanya memicing tajam. Satu tikam jalan darah melewati perbatasan. Ia tak lagi punya waktu untuk segala. Yang menetes pun mengalir. Dan itu bukanlah ajakan. Selamanya kematian selalu sendirian. Seperti sunyi yang tak permah bisa diajarkan. Hanya butuh saling bertukar ludah. Diposkan oleh Kurniawan Yunianto.
hutansemarang.blogspot.com
HUTAN SEMARANG: SURAT UNTUK, NING
http://hutansemarang.blogspot.com/2014/06/surat-ning-satu-kata-dari-pertemuan.html
Minggu, 15 Juni 2014. SURAT UNTUK, NING. SURAT UNTUK, NING. Ia terus berjalan, Ning,. Kemudian nyaris bebarengan dengan terayunnya pisau dapur menikam perutnya, ia tersungkur, ditimbun cahaya lampu jalan yang kuning pucat. Sebuah klimaks yang sungguh dahsyat. Perlahan-lahan kuberanikan diriku untuk mendekatinya, kulihat sosok tubuh meringkuk dengan tangan mendekap perut, seluruh kulitnya seakan telah berganti warna, merah. Begitulah ia terbaring bertilam darah. Setelah kau baca tulisan ini, bukalah kerta...
hutansemarang.blogspot.com
HUTAN SEMARANG: Februari 2014
http://hutansemarang.blogspot.com/2014_02_01_archive.html
Rabu, 19 Februari 2014. Sekian warna tanggal, sapih. Menyisakan hitam dan putih. Tanpa dusta tanpa harapan. Kini semua pasti, seperti mati. Tanpa mimpi tanpa pelangi. Degab jantung hidup murni. Gemuruh sunyi nafas hati. Tak ada yang harus diamini. Sebab, sendiri menjadi saksi. Begitulah, dikau tiada sekutu. Demikian pula daku, Huu. Diposkan oleh Kurniawan Yunianto. Selasa, 18 Februari 2014. DUA TULISAN YANG INGIN DINYANYIKAN. Re fa la kemana. Si sudah di sini sejak tadi. Repetisi mi do so.
hutansemarang.blogspot.com
HUTAN SEMARANG: Februari 2012
http://hutansemarang.blogspot.com/2012_02_01_archive.html
Minggu, 05 Februari 2012. Sudah dua jam lebih menatap langit. Teras rumah ikut menjadi dingin. Dari matanya cahaya beku. Benarkah selamanya ia ingin seperti itu. Memaku semua yang mendekat. Bangku tempat lelaki itu duduk. Ini tak seperti lazimnya penantian. Kerna yang ditunggu telah dilipatnya. Matanya masih terus memandang langit. Berharap ada yang tersisa. Lalu pelanpelan mencairkan tubuhnya. Yang telah tiga hari tiga malam. Ia masih teguh di tempatnya. Menanti hingga menjadi ringan. Boyke sn - leneng.
hutansemarang.blogspot.com
HUTAN SEMARANG: Oktober 2011
http://hutansemarang.blogspot.com/2011_10_01_archive.html
Senin, 10 Oktober 2011. Aku bangkis-bangkis. Tuhan bergoyang-goyang, di dada. Di jeda saat jantung sesaat menghentikan degabnya. Menepuk-nepuk kepala lalu meninabobo segenap ingatan. Kupikir barangkali inilah persinggahan terakhir; baring yang penghabisan, tidur yang tak butuh dibangunkan itu. Esoknya tapi, masih saja kutemukan pagi bersama sepiring nasi dan matahari yang semakin tua, semakin tak peduli, tubuh ini influenza atau sakit kepala. Diposkan oleh Kurniawan Yunianto. ANDA PENGUNJUNG KE :.
hutansemarang.blogspot.com
HUTAN SEMARANG: Februari 2011
http://hutansemarang.blogspot.com/2011_02_01_archive.html
Selasa, 08 Februari 2011. TAK TERASA PUTUS ASA. TAK TERASA PUTUS ASA. Segala yang ingin dicapai. Yang tiris dari nafsu. Tak selaras pada yang satu. Meski keringat mengucur deras. Dan air mata terkuras. Seolah tak butuh rebah. Nyaman memasuki labirin licin. Penuh godaan di tiap tikungan. Inilah nikmat akal yang diulang. Rasa ingin tahu paling sakau. Betapa akut betapa pukau. Seperti kepada mainan baru. Tak ingin ke mana-mana. Diposkan oleh Kurniawan Yunianto. Yang hadir adalah angin. Kian pupur pada wajah.