titonababan.blogspot.com
Goresan Tito Nababan: Sebuah Pesan
http://titonababan.blogspot.com/2011/05/sebuah-pesan.html
Kata demi kata terangkai. hingga menjadi suatu kalimat teruntai. lewat bahasa berbicara makna. tanpa kata tak ada wacana. Sunday, May 1, 2011. Satu helaan nafas dan bersyukur. Menemaniku menulis tentang dia. Tak lama kukenal tapi bagai seabad didekatnya. Sepatah canda selalu mengingatkanku. Sesosok tawa lepas keluar dari bibirnya yg jarang mengucap kata. Bahkan untuk menggerakkan jarinya berat untuk berisyarat. Diayang penuh rahasia bahkan dengan namanya. Tapi selalu jujur dengan hatinya. About me n mine.
titonababan.blogspot.com
Goresan Tito Nababan: Tunggu Aku di puncak itu
http://titonababan.blogspot.com/2011/07/tunggu-aku-di-puncak-itu.html
Kata demi kata terangkai. hingga menjadi suatu kalimat teruntai. lewat bahasa berbicara makna. tanpa kata tak ada wacana. Friday, July 15, 2011. Tunggu Aku di puncak itu. Malam terpaku dalam seribu hujatan sang badai. Kadang merabun mata ini memandang binarnya cahaya senja. Tersayat manisnya debu-debu duniawi. Terhujam sejuknya tawa liar para serdadu bumi. Ketika itu aku hanya bisa terdiam. Bagai tak tahu kemana bayang ini menuju. Bagai kehilangan arah rumah terus mencari. Tetap tak sadar dimanakah ini.
titonababan.blogspot.com
Goresan Tito Nababan: Sapaan Sebuah Pertemuan
http://titonababan.blogspot.com/2012/11/sapaan-sebuah-pertemuan.html
Kata demi kata terangkai. hingga menjadi suatu kalimat teruntai. lewat bahasa berbicara makna. tanpa kata tak ada wacana. Thursday, November 29, 2012. Sang waktu menentukan takdir sebuah pertemuan. Disudut tempat yang terkadang tak terhentak di benak. Untuk sebuah makna atau seribu makna menanti di jalan panjang itu. Atau sekedar untuk kembali membuka tabir senyuman kecil yg lama tertutup. Ketika sepenggal kata "ada makna dari setiap pertemuan' mengusik jiwa acuhku. October 30, 2015 at 8:27 PM. Saya adal...
titonababan.blogspot.com
Goresan Tito Nababan: May 2011
http://titonababan.blogspot.com/2011_05_01_archive.html
Kata demi kata terangkai. hingga menjadi suatu kalimat teruntai. lewat bahasa berbicara makna. tanpa kata tak ada wacana. Monday, May 2, 2011. Ketika selimut langit tak lagi kudekap. Disaat kumpulan burung berhenti bernyanyi. Langkah itu semakin keras mengganguku. Menguntitku seperti ingin membunuhku. Jangan coba menusukku bila pisaumu tak cukup tajam. Jangan bakar aku dengan apimu jika itu tak cukup membuatku lebur. Maafmaaf.maaf.dan maaf. Atas keterbatasanku dan ketegasanku. Aku begini bukan karena ragu.
titonababan.blogspot.com
Goresan Tito Nababan: September 2011
http://titonababan.blogspot.com/2011_09_01_archive.html
Kata demi kata terangkai. hingga menjadi suatu kalimat teruntai. lewat bahasa berbicara makna. tanpa kata tak ada wacana. Friday, September 2, 2011. Dengan mata yg tak sehat lagi mencoba menangkap cahaya itu. Di kejauhan hati yg tak terjamah oleh sepasang rindu. Di sunyinya malam yg tak lagi tanpa lantunan. Aku disini berjalan dengan segenggam cahaya kecil untukmu. Terbayang senyuman kecilmu.sederhana dan membuat nyaman. Kujadikan dirimu sebuah judul dalam perjalanan ini. Subscribe to: Posts (Atom).
titonababan.blogspot.com
Goresan Tito Nababan: Dewi Malam
http://titonababan.blogspot.com/2011/07/dewi-malam.html
Kata demi kata terangkai. hingga menjadi suatu kalimat teruntai. lewat bahasa berbicara makna. tanpa kata tak ada wacana. Wednesday, July 27, 2011. Teduh melihat sayap indah itu terbang melewati senyumku. Menyapa kosongnya hati yang telah lama membiru. Lebam dan perih tersayat pisau rindu akan sebuah angin sapaan cinta. Kelemahanku memanggilmu mendekat tuk melangkah bersama di sisiku. Sepasang mata yang hanya bisa kurekam dalam imajenasi datarku. Memasungku dalam dunia khayal akan kerinduan hadirmu.
titonababan.blogspot.com
Goresan Tito Nababan: sebuah sisi lain
http://titonababan.blogspot.com/2011/05/sebuah-sisi-lain.html
Kata demi kata terangkai. hingga menjadi suatu kalimat teruntai. lewat bahasa berbicara makna. tanpa kata tak ada wacana. Monday, May 2, 2011. Ketika selimut langit tak lagi kudekap. Disaat kumpulan burung berhenti bernyanyi. Langkah itu semakin keras mengganguku. Menguntitku seperti ingin membunuhku. Jangan coba menusukku bila pisaumu tak cukup tajam. Jangan bakar aku dengan apimu jika itu tak cukup membuatku lebur. Maafmaaf.maaf.dan maaf. Atas keterbatasanku dan ketegasanku. Aku begini bukan karena ragu.
titonababan.blogspot.com
Goresan Tito Nababan: April 2011
http://titonababan.blogspot.com/2011_04_01_archive.html
Kata demi kata terangkai. hingga menjadi suatu kalimat teruntai. lewat bahasa berbicara makna. tanpa kata tak ada wacana. Saturday, April 30, 2011. Terus Menanti di depan pintu rumah ya Mamah.aku kembali dengan cita-cita dan harapanmu. Selalu ada awal untuk sesuatu. Gw Tito Anggi Dolly Nababan seorang Muslim yang Mayoritas di Negeri ini tapi Mungkin Minoritas dalam "nama Buntut" atau yang disebut Marga.hehe.yaaaaa itu ga penting.jalanin agamamu dan duniamu.itu aja. Subscribe to: Posts (Atom). Saya adalah...
titonababan.blogspot.com
Goresan Tito Nababan: biasan kata hati
http://titonababan.blogspot.com/2011/07/biasan-kata-hati.html
Kata demi kata terangkai. hingga menjadi suatu kalimat teruntai. lewat bahasa berbicara makna. tanpa kata tak ada wacana. Saturday, July 16, 2011. Ketika telah lama kesepian dalam keramaian. Seberkas cahaya putih mendekat tuk menyapa. Mudah2an itu bukan hanya khayalku. Lelah untuk sedikit berharap.letih untuk berucap. Dengan sisa keheningan aku menulis.suara hati di ujung mediteran. Sejenak waktu itu membuatku tergoda.kecerdasannya menangkap isyarat. Tapi karena terlalu indah bahkan untuk diimpikan.