wong-cerbon.blogspot.com
Jamaluddin Mohammad: November 2009
http://wong-cerbon.blogspot.com/2009_11_01_archive.html
Kamis, 19 November 2009. Salah satu diskursus penting yang tidak pernah kering diperbincangkan banyak ulama adalah: bagaimana bentuk pemerintahan dalam Islam? Jawaban dari pertanyaan ini tidaklah tunggal. Masing-masing pihak memiliki argumentasi dan pendapat berbeda-beda. Ini menunjukkan betapa kaya dan beragam khazanah keilmuan yang dimiliki dunia Islam. Dari sini bisa dipahami bahwa kekuasaan (baca: negara) dalam pandangan Ibnu Taymiyah semacam alat/eksekutor untuk memuluskan kepentingan dan tujuam aga...
wong-cerbon.blogspot.com
Jamaluddin Mohammad: Desember 2007
http://wong-cerbon.blogspot.com/2007_12_01_archive.html
Sabtu, 08 Desember 2007. Membumikan Cirebon Sebagai Kota Wali. Gambar Bendera Macan Ali (Simbol Kejayaan Cirebon). Pola dan metode dakwah Sunan Gunung Jati. Sunan Gunung Jati memiliki jasa besar dalam mengislamkan tanah Jawa, khususnya Pasundan. Ini terkait dengan metode dan model dakwah Kanjeng Sunan yang berhasil memadukan antara Agama, tradisi Islam, dan budaya lokal. Unsur-unsur budaya Islam disesuaikan dan dipadukan dengan unsur-unsur budaya lokal (wisdom lokal), sehingga masyarakat dapat me...Corak...
englishversi.blogspot.com
My Inspiration: Kitab Kuning
http://englishversi.blogspot.com/2010/10/kitab-kuning_06.html
Welcome To Abdul Muiz Syaerozie's Blog. Rabu, 06 Oktober 2010. Ibn Malik and his monumental. By: Abdul Muiz Syaerozie. Alfiyah Ibn Malik so popular and legendary. The book is in the know in hemisphere of the. World, both East and West Mainland. In the West, "The Thousand Verses" another name of the book of Ibn Malik Alfiyyah used as the main guide in the field of Arabic linguistics studies. The role played by Alfiyyah Ibn Malik seems to be the tipping point for the author's. High in Andalusia, but also t...
wong-cerbon.blogspot.com
Jamaluddin Mohammad: Mei 2009
http://wong-cerbon.blogspot.com/2009_05_01_archive.html
Selasa, 05 Mei 2009. Indonesia adalah negeri budak. Budak di antara bangsa. Dan budak bagi bangsa-bangsa lain. Melihat anaknya diperlakukan seperti binatang, sang ibu, Daisy Fajarina, melapor ke pihak kepolisian, mendatangi Kedubes, hingga mengadu ke Komnas HAM. Hasilnya nihil. Beberapa kali ia pingsan. Ia baru sadar air matanya tidak bisa berbuat apa-apa. Bangsa ini pengecut. Di negeri ini, kemanusiaan tidak ada harganya sama sekali. Di mana tanggung jawab negara? Padahal, yang menimpa Manohara—&#...
wong-cerbon.blogspot.com
Jamaluddin Mohammad: Juni 2009
http://wong-cerbon.blogspot.com/2009_06_01_archive.html
Selasa, 30 Juni 2009. Suherni (40 tahun) meratapi tanahnya seluas sekitar 100 m2. Tak lama kemudian, kedua matanya menatap ke arah rumahnya. Rumahnya memang tidak besar, namun cukup nyaman untuk tinggal bersama keluarga. Hampir tiap hari, wanita yang akrab dipanggil Erni, melakukan hal itu. Wajar, karena rumah dan tanahnya yang berada di Blok Atas, Desa/Kec. Ciwaringin Kab. Cirebon itu telah ditawar dengan harga yang cukup tinggi. Nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Saya berkeyakinan, bahwa ini bagian...
baequni.blogspot.com
puisiku
http://baequni.blogspot.com/2008/12/ada-yang-tertinggal-pada-punggung-anak.html
Membisu atas ketidakadilan lebih pengecut daripada meneriakkan kebenaran tanpa memperjuangkannya (Baequni Mohammad Haririe). Sabtu, 20 Desember 2008. Ada yang tertinggal pada punggung anak muda itu. Sesuatu yang mahaberat, sehingga ia harus menguras keringat. Menjadikannya intan-intan yang sekarat. Sama dengan gontai tubuhnya. Meliuk-liuk di tengah jalan yang ramai. Mengacungkan keadilan di tengah kepalan. Nurani dan harga diri yang hampir mati. Kini, ia harus seorang diri. Berteriak di ujung belantara.
baequni.blogspot.com
puisiku: Februari 2009
http://baequni.blogspot.com/2009_02_01_archive.html
Membisu atas ketidakadilan lebih pengecut daripada meneriakkan kebenaran tanpa memperjuangkannya (Baequni Mohammad Haririe). Kamis, 05 Februari 2009. SEJAK KAU TIBA DI SINI. Sejak kau tiba di sini, memanggil-manggil nama mas Wahabi. Keharmonisan tak ada lagi di bumi pertiwi. Dengan cara yang kau sebut Islami. Semua tradisi kami, perlahan-lahan kamu kebiri. Dan di balik keindahan ayat-ayat suci. Semua langkahmu dianggap polah surgawi. Bahkan, ketika kami bertawasul kepada Nabi. Gayamu laksana Islam sejati.
baequni.blogspot.com
puisiku
http://baequni.blogspot.com/2009/02/sejak-kau-tiba-di-sini-sejak-kau-tiba.html
Membisu atas ketidakadilan lebih pengecut daripada meneriakkan kebenaran tanpa memperjuangkannya (Baequni Mohammad Haririe). Kamis, 05 Februari 2009. SEJAK KAU TIBA DI SINI. Sejak kau tiba di sini, memanggil-manggil nama mas Wahabi. Keharmonisan tak ada lagi di bumi pertiwi. Dengan cara yang kau sebut Islami. Semua tradisi kami, perlahan-lahan kamu kebiri. Dan di balik keindahan ayat-ayat suci. Semua langkahmu dianggap polah surgawi. Bahkan, ketika kami bertawasul kepada Nabi. Gayamu laksana Islam sejati.
wong-cerbon.blogspot.com
Jamaluddin Mohammad: April 2010
http://wong-cerbon.blogspot.com/2010_04_01_archive.html
Sabtu, 24 April 2010. TRAGEDI PRIOK: Rasionalitas vs Irasionalitas. 8212; sejumlah ulama membentuk sebuah perkumpulan (Komite Hijaz) guna membendung penetrasi Wahabi di Tanah Suci Makkah yang hendak menghancurkan situs-situs bersejarah dan makam-makam keramat di sana. Pemerintah kita pun, baru-baru ini, akan melakukan hal serupa (cara-cara Wahabi), yaitu hendak menggusur makam Mbah Priuk — sebutan untuk Habib Hasan bin Muhammad al-Haddad — yang sudah berumur ratusan tahun itu. Padahal, apa yang dilakukan...