rindu-pulang.blogspot.com

halamanpuisi.blogspot.com

SAJAK-SAJAK: Januari 2008

http://halamanpuisi.blogspot.com/2008_01_01_archive.html

Senin, 21 Januari 2008. Malam ini, mataku lupa cara mengatup kelopaknya. Sebagian ingatannya terbawa oleh kabar darimu yang tak pernah tiba. Apa matamu juga lupa cara mengatup kelopaknya? Sebab hari itu, semua ingatannya telah dirampas. Oleh kabar dariku yang selalu kau buang ke tempat sampah. Makassar, Januari 2008. Link ke posting ini. Sebelum diriku mengerti tentangku sepenuhnya. Kau terus datang, berdiri di depan pagar rumah. Namun bukan sebagai dirimu, melainkan pengemis tua. Makassar, Januari 2008.

halamanpuisi.blogspot.com

SAJAK-SAJAK: Oktober 2008

http://halamanpuisi.blogspot.com/2008_10_01_archive.html

Selasa, 07 Oktober 2008. Salah satu kado terbaik yang kudapatkan tahun ini. Tentang Hujan dan Ulang Tahun ke-24 Seorang Perempuan. Astri Yuningsih, selamat ulang tahun. BUKAN aku yang membawa hujan malam itu. Bukan pula hujan. Bermaksud menjadi kado ulang tahun untukmu. Bahkan aku. Lupa membawa kado dan mantel hujan untuk menepis gerimis. Dari wajahmu. Barangkali, hujan ingin menggantikan 24. Batang lilin yang mestinya dinyalakan seseorang ketika itu. Kau merayakan ulang tahun dengan meniup hujan saja.

halamanpuisi.blogspot.com

SAJAK-SAJAK: November 2007

http://halamanpuisi.blogspot.com/2007_11_01_archive.html

Kamis, 08 November 2007. Kemarin, menjelang sore. Hujan menyapaku di depan rumah. Anak tetanggaku yang nakal. Sambil menendang setiap batu di jalan. Tak perduli bila batu itu berhambur. Atau mengenai wajah seseorang. Dan kini salah satu batu. Yang tertidur tak jauh. Seperti biasa, hujan tak perduli. Petir seketika marah padaku. Memaki tanpa bertanya sebelumnya. Lalu saat cacinya tlah reda. Tanpa meminta maaf terlebih dulu. Meninggalkan aku yang masih menutup mata. Dan berkata seperti biasa:. Percakapan S...

halamanpuisi.blogspot.com

SAJAK-SAJAK: Oktober 2007

http://halamanpuisi.blogspot.com/2007_10_01_archive.html

Rabu, 24 Oktober 2007. Kepada seorang buruh pasir. Bila kau tanyakan satu kisahku. Bermain seharian di langit. Telah lebih dulu aku juga mereka. Menuju sebuah sungai di tengahnya. Namun bukan untuk bermain, Kawan. Yang mengalir padanya bukan hanya. Sumber kehidupan ikan atau akar hutan. Di sepanjang kelok perutnya. Keranjang itupun kami buat. Karena itu pula telah beberapa kali. Hutan dan sungai marah pada kami. Agar dua keranjang pasir. Lupa terbawa oleh kami. Telah kuceritakan padamu, Kawan.

halamanpuisi.blogspot.com

SAJAK-SAJAK: Mei 2007

http://halamanpuisi.blogspot.com/2007_05_01_archive.html

Senin, 28 Mei 2007. Sebuah rahasia dan taman. Wajahmu yang lebih indah dari warna, sadarkah? Setiap lekuknya meraba pikiranku yang telah dihapalnya. Membawanya ke hamparan es yang lebih tinggi dari awan. Tinggal jasadku yang kau buang di lelehan. Apa selalu seperti ini akhirnya. Semua taman bunga penuh warna mulai memerah. Membuang gelap penutup segala pesona. Sisa yang tidak ingin terlihat dari jaring masa. Betapa kau telah jauh untuk jelaskan semua kini. Perihal aku yang tak kenal diri sendiri. Pun eng...

halamanpuisi.blogspot.com

SAJAK-SAJAK: Agustus 2007

http://halamanpuisi.blogspot.com/2007_08_01_archive.html

Jumat, 31 Agustus 2007. Dan Bulan, Matahari serta Bintang. Saat titik semesta berenang. Di situ daratan bermain di air. Tak lupa menata lekuk tubuh. Melahirkan anak serupa dirinya. Bersilang. Kecil, besar, kecil, besar. Ada juga kumpulan menawan. Mengingatkan lemak di kiri kanan. Perut ayah dan ibu. Di tubuh daratan juga anak-anaknya. Seluruh kutu sibuk menyusun rupa. Menghisap tanah, memeras darah. Darah sendiri lalu darah lain. Makassar, 30 Agustus 2007. Link ke posting ini. Kamis, 23 Agustus 2007.

halamanpuisi.blogspot.com

SAJAK-SAJAK: Selamat Datang

http://halamanpuisi.blogspot.com/2013/05/selamat-datang.html

Rabu, 08 Mei 2013. Setelah 4 tahun lebih, tepatnya 4 tahun 8 bulan 1 hari. Seseorang, mungkin bukan seorang, tapi dua orang, berhasil membuat otakku menyetujui untuk menggerakkan tanganku menulis di sini. Rasanya seperti kembali ke lima tahun yang lalu. Perasaan yang indah, damai, penuh kehangatan, kasih sayang, dan cinta. Semoga bisa intens mencintai kembali, dengan inspirasi cinta yang baru. Mari saling berpelukan kata blogger dan blogwalking. Langganan: Poskan Komentar (Atom).

halamanpuisi.blogspot.com

SAJAK-SAJAK: Desember 2007

http://halamanpuisi.blogspot.com/2007_12_01_archive.html

Kamis, 13 Desember 2007. Telah kupenuhi sebuah janji membuatkan kuatrin. Tepatnya empat kuatrin tentang api. Dari rokok yang selalu meminta bibirmu. Entah kalimat apa diucapkannya. Hingga kau pula sedia seperti. Yang membakar bulan perlahan. Hari ini janjiku padamu belumlah lengkap. Mungkin tak akan pernah lengkap. Terus bertambah seperti beberapa kepergian. Yang membakar mataku sebulan ini. Kepergiannya yang selalu meminta mataku. Untuk melengkapi perjalanan itu. Agar asapnya melengkapi matimu.

halamanpuisi.blogspot.com

SAJAK-SAJAK: Cinta Selarut ini

http://halamanpuisi.blogspot.com/2013/07/cinta-selarut-ini.html

Rabu, 03 Juli 2013. Cinta selarut ini datang mengetuk pintu kamarku. Namun malam tidak memberi izin untuk kami bertemu. Lagipula kunci kamar telah diambil oleh pagi yang terhormat. Butuh tujuh jam untuknya sampai ke sini besok. Aku ingin bersama cinta sepanjang waktu. Waktu di mana tidak ada pagi maupun malam mengganggu. Di sebuah rumah yang satu dindingnya terbuat dari lambung senja. Sedang dinding lainnya setinggi monumen mandala. Agar kita bisa melihat seluruh isi kota berabad kumpulan tebing curam.