restika-wongso.blogspot.com
Pelangi Kehidupan: KeTika
http://restika-wongso.blogspot.com/2011/12/ketika.html
Hidup harus dijalani dengan Ikhlas. Miskin. juga kujalani. Jadi, kenapa tidak menjalaninya dengan senyuman? Minggu, 18 Desember 2011. Seandainya dirimu mengaku baik … Belum tentu aku jatuh hati. Sebelum kamu buktikan baik mu pada orang lain…. Sebelum kamu buktikan baik mu pada anak yatim…. Seandainya dirimu taat pada Rabb mu. B. Elum tentu aku jatuh. Sebelum kamu buktikan taat mu yang menghormati perbedaan…. Sebelum kamu buktikan taat mu dengan menerima kekurangan. Seandainya dirimu seorang penghuni surga.
restika-wongso.blogspot.com
Pelangi Kehidupan: Juni 2009
http://restika-wongso.blogspot.com/2009_06_01_archive.html
Hidup harus dijalani dengan Ikhlas. Miskin. juga kujalani. Jadi, kenapa tidak menjalaninya dengan senyuman? Rabu, 24 Juni 2009. HATI adalah TEMPAT BERTANYA dan BELAJAR. Apa yang kita lakukan terus-menerus akan berpengaruh dan. Hal-hal TERPUJI Akan Membuat Hati MENGKILAP dan CEMERLANG. Sementara hal-hal TERCELA Akan Membentuk ASAP HITAM KELAM. Yang MENUMPUK Sedikit Demi Sedikit dan Membuat Hati MENJADI GELAP-GULITA. Lama-lama hati yang Gelap Akan MENEBAL dan TERKUNCI. Ini MENGHALANGI Kita MELIHAT KEBENARAN.
restika-wongso.blogspot.com
Pelangi Kehidupan: Desember 2011
http://restika-wongso.blogspot.com/2011_12_01_archive.html
Hidup harus dijalani dengan Ikhlas. Miskin. juga kujalani. Jadi, kenapa tidak menjalaninya dengan senyuman? Minggu, 18 Desember 2011. Seandainya dirimu mengaku baik … Belum tentu aku jatuh hati. Sebelum kamu buktikan baik mu pada orang lain…. Sebelum kamu buktikan baik mu pada anak yatim…. Seandainya dirimu taat pada Rabb mu. B. Elum tentu aku jatuh. Sebelum kamu buktikan taat mu yang menghormati perbedaan…. Sebelum kamu buktikan taat mu dengan menerima kekurangan. Seandainya dirimu seorang penghuni surga.
restika-wongso.blogspot.com
Pelangi Kehidupan: Saya Bisa Jadi Apa ?
http://restika-wongso.blogspot.com/2011/02/saya-bisa-jadi-apa.html
Hidup harus dijalani dengan Ikhlas. Miskin. juga kujalani. Jadi, kenapa tidak menjalaninya dengan senyuman? Rabu, 02 Februari 2011. Saya Bisa Jadi Apa? Pernahkah Anda melihat seorang tukang sapu di pinggir jalan? Apa yang Anda lihat? Bisakah Anda melihat masa depannya? Jika ia bertanya pada Anda apa pekerjaan yang pantas bagi dia di masa depan apa jawaban Anda? Pernahkan Anda melihat tukang sampah? Apa yang Anda lihat? Bisakah Anda melihat masa depannya? Pernahkan Anda melihat seorang Presiden? Jangan kh...
restika-wongso.blogspot.com
Pelangi Kehidupan: Juli 2010
http://restika-wongso.blogspot.com/2010_07_01_archive.html
Hidup harus dijalani dengan Ikhlas. Miskin. juga kujalani. Jadi, kenapa tidak menjalaninya dengan senyuman? Minggu, 25 Juli 2010. Lama juga tak mampir di blog usang q n bisa nyempetin nulis hal yg g'penting. D. G'sah repot-repot nanyain kabar ana, alhamdulillah kabar nya baik2 aja (smoga kalian juga demikian). Jadi ingat perkataan abu abdillah, mending nge-blog, ilmunya lebih banyak. Bener juga, slama ol di FB jadi males baca. semangat cari ilmu nya berkurang. Link ke posting ini. Selasa, 13 Juli 2010.
restika-wongso.blogspot.com
Pelangi Kehidupan: Januari 2010
http://restika-wongso.blogspot.com/2010_01_01_archive.html
Hidup harus dijalani dengan Ikhlas. Miskin. juga kujalani. Jadi, kenapa tidak menjalaninya dengan senyuman? Minggu, 31 Januari 2010. Jangan “Rusak” Akhwat donk! Dalam dunia dakwah, terkadang komunikasi ikhwan dan akhwat tidak bisa terhindarkan, apalagi bila mereka mendapat posisi dalam kepanitian yang memang harus banyak menyita waktu dan tenaga, terutama seksi acara dan perlengkapan. Bagi-bagi amanah sudah pasti terjadi. Bagaimana mereka berkoordinasi? SMS = Syuro’ Melalui SMS (halah maksa gue). Engkau ...
restika-wongso.blogspot.com
Pelangi Kehidupan: Maret 2010
http://restika-wongso.blogspot.com/2010_03_01_archive.html
Hidup harus dijalani dengan Ikhlas. Miskin. juga kujalani. Jadi, kenapa tidak menjalaninya dengan senyuman? Senin, 29 Maret 2010. Surat Untuk mu. (balasan untuk ibu). Ada baiknya baca dulu note sebelumnya.). Oleh:ustd armen halim naro. Bundaku yang ku sayang. Ibu… aku terima suratmu yang engkau tulis dengan tetesan air mata dan duka, dan aku telah membacanya, ya aku telah mengejanya kata demi kata… tidak ada satu huruf pun yang aku terlewatkan. Aku baca suratmu, sedangkan air mataku tidak pernah berhenti!